Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan tambahan sebanyak 19 pegawai bersumber dari Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) setelah melalui proses seleksi untuk memperkuat bidang penindakan.
"Saat ini, telah dinyatakan lulus 11 orang pegawai yang bersumber dari Kejaksaan Agung dan delapan orang yang bersumber dari Kepolisian yang akan memperkuat Kedeputian Penindakan KPK baik Direktorat Penyelidikan, Penyidikan, dan Penuntutan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Ali menyatakan 19 pegawai tersebut sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi sampai ke tahap akhir.
"Setelah melalui tahapan proses seleksi administrasi, potensi, assessment, Bahasa Inggris, dan kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yang independen dan tahap akhir berupa wawancara dengan struktural penindakan dan pimpinan KPK," ucap dia.
Ia menyatakan bergabungnya 19 pegawai pada Kedeputian Penindakan KPK itu diharapkan mampu mempercepat penuntasan perkara yang saat ini sedang ditangani lembaganya.
Sebelumnya, Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengaku lembaganya saat ini membutuhkan penambahan sekitar 100 personel untuk memperkuat bidang penindakan.
"Tuntutan kebutuhan di Direktorat Penyidikan, Penyelidikan, dan Penuntutan, kami secara renstra (rencana strategis) masih ada penambahan 100 personel itu diperuntukkan bisa untuk misalnya spesialis asset tracing, korwil, penyidik, maupun penyelidik, dan penuntut," kata Karyoto beberapa waktu lalu.
Namun, KPK akan memprioritaskan penambahan personel tersebut untuk bagian penyidikan dan penuntutan.
Berita Terkait
Kompetisi tari internasional digelar di Bali pada 18-19 Mei
Selasa, 14 Mei 2024 18:47 Wib
Dokter Spesialis : Penyakit autoimin meningkat pascapandemi COVID-19
Kamis, 9 Mei 2024 13:03 Wib
Jamaah haji disarankan vaksin tingkatkan proteksi penyakit menular
Kamis, 25 April 2024 9:36 Wib
Mantan Presiden Bolsonaro dituduh palsukan data vaksinasi COVID
Rabu, 20 Maret 2024 8:28 Wib
AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:44 Wib
Seorang WNI "overstay" di Jepang meninggal dunia akibat COVID-19
Jumat, 26 Januari 2024 7:26 Wib
Gunung Semeru alami 19 kali gempa letusan
Senin, 22 Januari 2024 10:44 Wib
Bangladesh laporkan subvarian COVID baru JN.1
Jumat, 19 Januari 2024 15:09 Wib