Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menargetkan untuk memangkas jumlah produksi ayam dengan cara mengurangi produksi telur yang bisa ditetaskan dan pengurangan Day Old Chicken (DOC) sebanyak 288 juta guna menjaga kestabilan pasokan dan permintaan yang berdampak pada harga jual.
Kepala Seksi Ternak Unggas Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementerian Pertanian Iqbal Alim dalam webinar pengendalian oversupply perunggasan yang dipantau di Jakarta, Kamis, menyebutkan target pemangkasan tersebut dimulai sejak Februari hingga April 2021.
Iqbal mengatakan target pengurangan DOC final stock atau ayam berusia kurang dari 10 hari, mencapai 139,2 juta ekor pada periode Februari-April 2021, sementara target pemangkasan telur fertil (HE fertil) sebanyak 149,6 juta butir telur di periode yang sama.
Target pengurangan untuk DOC final stock tersebut sebanyak 60-85 persen dari potensi surplus pada tahun 2021 ini. Kementerian Pertanian memprediksi produksi ayam pada tahun 2021 surplus atau berlebih sebanyak 510 juta ekor yang bisa berdampak pada ketidakstabilan harga ayam hidup di tingkat peternak.
Iqbal mengatakan Kementerian Pertanian hingga 24 Maret 2021 telah merealisasikan pengurangan HE fertil sekitar 38 persen dari target yang ditetapkan. Terhitung dari periode 7 Maret hingga 10 April mendatang dengan target pengurangan 57,7 juta butir, Kementerian Pertanian telah memangkas sebanyak 22 juta butir atau setara 20,5 juta ekor DOC final stock.
Kementan optimistis pengurangan jumlah produksi ayam ini bisa mengangkat harga ayam hidup atau live bird di tingkat petani.
Iqbal menjelaskan Kementerian Pertanian pernah melakukan hal yang sama pertengahan tahun 2020 di mana pada Agustus harga ayam hidup per ekornya Rp15.142 kemudian merangkak naik menjadi Rp19.386 pada November 2020.
"Pada November 2020 harga naik dari koreksinya menjadi Rp19.386 karena kita melakukan cutting HE fertil," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan harga ayam hidup sangat dipengaruhi oleh besarnya pasokan di kandang dan di pangkalan ayam. Selain itu pada tahun 2020 harga ayam hidup turun ke level terendahnya di harga Rp13.718 dikarenakan konsumsi masyarakat menurun dari 12,79 kg perkapita pada tahun 2019 menjadi 10,1 kg perkapita karena pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Berita Terkait
SBY wakili alumni Akabri doakan kesuksesan Prabowo
Minggu, 5 Mei 2024 7:13 Wib
Laboratorium "onsite" LEMIGASdorong efektivitas produksi migas
Sabtu, 4 Mei 2024 9:40 Wib
Komisi II DPR serahkan 10 sertifikat tanah hasil PTSL di Kalsel
Sabtu, 4 Mei 2024 9:29 Wib
RI perjuangkan inovasi pendanaan infrastruktur air di WWF ke-10 Bali
Selasa, 30 April 2024 10:32 Wib
Sebanyak 111,8 juta tanah telah bersertifikat lewat PTSL secara nasional
Senin, 29 April 2024 6:25 Wib
Kementerian ATR/BPN terbitkan sebanyak 1.102 sertipikat tanah di Sulteng
Senin, 29 April 2024 6:24 Wib
ATR/BPN: Konsolidasi tanah di Palu untuk pemulihan pascabencana
Minggu, 28 April 2024 22:48 Wib
Progres Rusun ASN di IKN rata-rata capai 40 persen
Sabtu, 27 April 2024 2:59 Wib