Washington (antarasulteng.com) - Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa mengatakan bahwa Uni Eropa, pemberi pinjaman kepada Yunani, harus pergi "jauh melampaui" perkiraan yang ada untuk penghapusan utang (debt relief) guna menstabilkan keuangan negara tersebut.
Uni Eropa harus memutuskan antara perpanjangan dramatis masa tenggang pembayaran utang, pembayaran tunai langsung kepada pemerintah untuk membiayai defisitnya, atau "haircut" atau "writedown" (pengurangan nilai utang), kata IMF.
IMF juga memperingatkan bahwa mengingat penurunan sisi risiko yang "cukup besar" pada situasi ekonomi negara itu, Yunani bisa membutuhkan lebih besar daripada kesepakatan sementara 85 miliar euro (94 miliar dolar AS) pada Senin untuk dana talangan (bailout) ketiga negara itu.
Dalam sebuah studi terbaru dari situasi di negara itu -- yang diberikan kepada para pemimpin Uni Eropa selama negosiasi selama akhir pekan -- IMF mengatakan beban utang Yunani selama dekade berikutnya akan jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan hanya dua minggu lalu, sebelum negara itu menutup bank-banknya dan menerapkan pengendalian modal dalam pertikaian dengan para kreditor Uni Eropa-nya.
Misalnya, proyeksi baru mengatakan tingkat utang akan meningkat hampir 200 persen dari PDB pada tahun depan, dibandingkan dengan 177 persen pada perkiraan sebelumnya, sebagian karena berlanjutnya tahun resesi ekonomi lain pada 2015.
Untuk 2022, rasio masih akan menjadi besar pada 170 persen, bukannya 142 persen pada perkiraan sebelumnya.
Mengingat profil itu, selain bantuan keuangan lebih besar untuk pemerintah, IMF mengatakan negara itu membutuhkan tingkat penghapusan utang yang besar.
"Memburuknya secara dramatis dalam poin-poin utang berkelanjutan untuk kebutuhan penghapusan utang pada skala itu harus melampaui apa yang telah berada di bawah pertimbangan saat ini," kata studi baru.
"Kami mengulangi kesimpulan kebijakan kami ... bahwa utang Yunani tidak berkelanjutan dan akan membutuhkan operasi utang yang signifikan," seorang pejabat senior IMF mengatakan dalam makalahnya.
Dikatakan bahwa jika re-profiling utang yang dipilih, itu akan memerlukan perpanjangan masa tenggang pembayaran utang 30 tahun.
"Pilihan lain termasuk transfer tahunan eksplisit untuk anggaran Yunani atau pengurangan nilai utang awal yang mendalam. Pilihan antara berbagai pilihan untuk Yunani dan mitra Eropanya harus diputuskan," katanya.(skd)
Berita Terkait
Sri Mulyani: Ekonomi RI resilien di tengah gejolak perekonomian global
Jumat, 23 Februari 2024 9:54 Wib
IMF proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2024 sebesar 3,1 persen
Rabu, 31 Januari 2024 9:07 Wib
China percaya diri dapat ungkit perekonomian dunia
Jumat, 22 Desember 2023 9:27 Wib
IMF proyeksikan China tumbuh 5,2 persen, "kontributor utama" global
Rabu, 12 April 2023 7:50 Wib
Negara Tiongkok dan India akan sumbang 50 persen pertumbuhan global tahun 2023
Selasa, 31 Januari 2023 12:47 Wib
Kemenkeu: Proyeksi ekonomi RI kuat di tengah moderasi global
Rabu, 26 Januari 2022 16:03 Wib
Menkeu optimistis ekonomi akhir 2021 bisa tumbuh 4 persen
Rabu, 27 Oktober 2021 16:15 Wib
Festival topeng internasional berlangsung di Solo usung kebinekaan
Kamis, 10 Juni 2021 21:10 Wib