Pemkab Sigi dorong pemerintah desa siapkan lahan pembangunan TPS-3R

id pemkab sigi,dlh sigi,tps 3r,afit lamakarate,sampah di sigi

Pemkab Sigi  dorong pemerintah desa siapkan lahan pembangunan TPS-3R

Pemkab Sigi menurunkan kendaraan operasional roda tiga (kaisar) untuk mengangkut sampah rumah tangga yang bertebaran di pinggir jalan. (ANTARA/HO-Sukardi)

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Daerah Kabupaten Sigi mendorong desa di kabupaten itu agar menyiapkan lahan untuk kepentingan pembangunan tempat penampungan sampah sementara dengan pendekatan mengurangi (reduce), gunakan kembali (reuse) dan daur ulang sampah (recycle) atau TPS-3R.

"Kita mendorong setiap desa minimal memiliki satu TPS-3R," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sigi Afit Lamakarate, di Sigi, Rabu.

Ia mengatakan TPS-3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien.

Hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam dilahan sekitar TPS untuk dijual. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (kascing).

Dengan upaya tersebut, hasil pengolahan tanki biodigester berupa gas akan digunakan untuk suplai energi di warga sekitar TPS-3R.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Sigi baru memulai penerapan TPS-3R di tingkat desa. Oleh karena itu, desa didorong untuk menyiapkan lahan pembangunan TPS tersebut.

"Belum semua desa menyiapkan lokasi untuk pembangunan TPS-3R tersebut, nah ini yang terus DLH dorong," katanya.

Afit mengatakan, jika desa telah menyiapkan lahan pembangunan TPS-3R, maka DLH akan menindaklanjutinya dengan mengusulkan langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

DLH, sebut Afit, juga mengimbau kepada camat dan kepala desa agar membantu menyosialisasikan kepada warganya, agar tidak membuang sampah di sembarang tempat.

"Camat dan kepala desa sebagai pemerintah yang paling dekat dengan masyarakat, atau yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," sebutnya.

Menurut dia, jika gerakan penanganan sampah dimulai dari desa, dan kepala desa serta camat berperan aktif dalam menyosialisasikan, maka penanganan sampah dapat berjalan efektif.