BPBD siapkan logistik korban banjir Parigi Moutong

id Banjir Parigi, Moutong, Taopa, pemkabparimo, Sulteng, bpbdparimo, Rivai

BPBD  siapkan logistik korban banjir Parigi Moutong

Warga Desa Tompo, Kecamatan Taopa, Kabupaten Parigi Moutong duduk di kursi rumah mereka saat banjir melanda desa itu, Minggu (20/3/2022). ANTARA/HO-Dokumen warga Desa Tompo

Parigi, Sulteng (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyiapkan logistik untuk korban banjir di dua kecamatan setelah diberlakukan status tanggap darurat bencana alam di daerah itu.
 
"Saat ini kami sedang merampungkan administrasi logistik mengingat surat keputusan bupati mengenai status tanggap darurat sudah diterbitkan. Bantuan bahan makanan dan kebutuhan lainnya secepatnya kami salurkan," kata Sekretaris BPBD Parigi Moutong Rivai di Parigi, Kamis.
 
Setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan di daerah dan mengeluarkan rekomendasi status darurat, selanjutnya kepala daerah mengeluarkan surat keputusan pada Rabu (23/3) dan mulai berlaku hari ini selama tujuh hari ke depan sebagaimana aturan penetapan masa tanggap darurat.
 
Ia menjelaskan status tanggap darurat dapat diperpanjang, bilamana situasi masih belum memungkinkan transisi pemulihan.
 
Ia memaparkan logistik disalurkan kepada korban banjir di Kecamatan Taopa dan Moutong diambil dari cadangan beras pemerintah.

Akan tetapi, sejak banjir melanda delapan desa di kabupaten tersebut, pihaknya telah melakukan intervensi lapangan dalam penanganannya.
 
"Selain logistik, kebutuhan mendasar lainnya yakni normalisasi sungai, hingga pembuatan talut. Kami telah berkoordinasi dengan BPBD Sulteng dan instansi teknis lainnya, termasuk Balai Wilayah Sungai Sulawesi III (BWSS III) institusi berwenang," ujar Rivai.
 
Ia menambahkan BPBD Sulteng sedang meninjau lokasi bencana untuk melakukan penanganan lebih lanjut.
 
Sebanyak delapan desa terdampak banjir, yakni Desa Tuladengi Sibatang dan Desa Tompo, Kecamatan Taopa, Desa Pande, Pande Lapa, Gio Barat, Gio, dan uladengi Pantai, Kecamatan Moutong.
 
Peristiwa itu mengakibatkan kurang lebih 304 kepala keluarga (KK) terdampak, termasuk 201 lahan perkebunan dan 215 tambak milik warga ikut terdampak, serta 180 rumah warga dan dua jembatan dilaporkan rusak.
 
"Banjir terjadi pada Minggu (20/3) dipicu hujan deras mengakibatkan air sungai di daerah tersebut meluap hingga merendam pemukiman warga. Hingga kini warga di dua desa terdampak di Kecamatan Taopa mulai membersihkan rumah mereka dari sisa-sisa lumpur, sedangkan warga terdampak di Kecamatan Moutong sebagian masih mengungsi di rumah keluarga dan kerabat mereka," demikian Rivai.