Dinas Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah saat ini terus memperluas jangkauan jaringan di wilayah-wilayah terindikasi sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS. HIV /AIDS.
“Memperluas jangkauan jaringan ini untuk mengetahui seberapa besar penyebaran HIV /AIDS di ibu kota Sulteng,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu, Ilham ditemui di Palu, Selasa, menanggapi tingginya angka HIV / AIDS. kasus AIDS di daerah.
Ia menjelaskan, dari upaya itu dilakukan skrining lanjutan hingga yang terindikasi tertular penyakit dilokalisasi, kemudian diintervensi dengan pengobatan.
Langkah ini dimaksudkan agar tidak meluas ke warga lain, karena untuk membuktikan seseorang tertular atau tidak perlu dilakukan tes dan seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah maupun swasta di ibu kota Sulteng membuka layanan. .
“Penularan penyakit ini melalui interaksi sosial, maka untuk membuktikannya perlu dilakukan serangkaian tes. Selain memperluas jaringan, kami juga memperkuat kampanye tentang HIV /AIDS melalui penyuluhan promosi kesehatan kepada masyarakat,” katanya.
Menurut data Dinas Kesehatan setempat, pada tahun 2022 ditemukan 151 kasus HIV /AIDS. Dari jumlah itu, enam orang dinyatakan meninggal dunia.
Oleh karena itu, dalam mendukung pelayanan preventif dan pengendalian penularan, Pemkot Palu menambah fasilitas pengobatan, penunjang dan pengobatan ( PDP ) untuk pelayanan khusus yang sebelumnya hanya memiliki satu fasilitas, kini menjadi lima fasilitas.
“Dari 151 kasus, sudah kami intervensi melalui pengobatan dengan capaian hampir 80 persen. Mereka yang tertular dipantau setiap saat,” kata Ilham.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu tim Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga mencermati penanganan yang dilakukan Pemkot Palu, dan langkah penanganan ini diapresiasi, hingga Global Fund yang berada di bawah naungan PBB dan (PBB) juga mendukung upaya Pemerintah Kota Palu.
Di mana bentuk dukungan dari Badan Penanggulangan AIDS, Tuberkulosis dan Malaria adalah dengan memberikan bantuan test kit HIV /AIDS.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan di klinik yang telah disiapkan pemerintah, karena pemeriksaan ini untuk kebaikan bersama. Intervensi yang kami lakukan juga tidak lepas dari peran pihak-pihak yang telah mendukung upaya ini, diantaranya lembaga swadaya masyarakat (LSM) pemantau HIV /AIDS,” demikian Ilham.
