"Mari semarakkan hari ini dengan mendidik generasi pelajar Pancasila yang cerdas dan berkarakter dengan semangat untuk perwujudan merdeka belajar sehingga mampu membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan," kata
Hadianto Rasyid di Palu, Selasa.
Hadianto Rasyid di Palu, Selasa.
menyebutkan, selama tiga tahun terakhir terjadi perubahan besar bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Ia mengemukakan, sebanyak 24 episode Merdeka Belajar telah diluncurkan yang semakin membawa Indonesia dekat dengan cita-cita leluhur bangsa Indonesia, Ki Hajar Dewantara.
"Pendidikan yang menuntun minat, potensi dan bakat peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia juga sebagai anggota masyarakat," katanya.
Hadianto mengatakan, para guru saat ini berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Hari Pendidikan Nasional, menurut dia, merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang telah dihadapi agar dapat merancang arah perjalanan ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan merdeka belajar.
Ia menambahkan, sejarah gerakan Merdeka Belajar yang telah dibangun bersama - sama oleh setiap pihak merupakan transformasi masif yang sudah sepatutnya disyukuri dikarenakan merupakan hasil dari kerja keras dan kerja sama bersama.
"Perjalanan harus dilanjutkan, perjuangan harus diteruskan agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita,” ujarnya.
