19 pengecer di Palu tukar tabung elpiji subsidi ke elpiji 5,5 kilogram

id Elpiji, subsidi, Pemkotpalu, Pertamina, Polresta palu, sulteng

19 pengecer di Palu tukar tabung elpiji subsidi ke elpiji 5,5 kilogram

Penukaran elpiji 3 kilogram milik pengecer yang disita pemerintah ke elpiji nonsubsidi 5,5 kilogram difasilitasi Pertamina yang berlangsung di Mapolresta Palu, Kamis (3/7/2023). ANTARA/HO-Dok Bagian Ekonomi Setda Palu

Palu (ANTARA) -
Sebanyak 19 pengecer di Kota Palu, Sulawesi Tengah menukarkan tabung elpiji subsidi 3 kilogram dari hasil inspeksi mendadak (Sidak) ke elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram di Polresta Palu.
 
"Penukaran barang sitaan ini menggandeng Pertamina sebagai pihak yang diberi tugas pemerintah mengelola elpiji," kata Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah (Setda) Kota Palu Rahmad Mustafa di Palu, Jumat.
 
Ia mengajukan, ada 140 tabung elpiji 3 kilogram yang ditukar ke elpiji nonsubsidi dari 19 orang pengecer dari hasil sidak dalam dua bulan terakhir.
 
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pembinaan kepada masyarakat yang meniagakan produk bersubsidi di luar pangkalan resmi.
 
"Sebelum penukaran elpiji, para pengecer itu terlebih dahulu membuat pernyataan tidak lagi menjual produk bersubsidi. Satu tabung elpiji 5,5 kilogram di tukar dengan tiga buah tabung elpiji ukuran 3 kilogram," ujarnya.
 
Langkah ini dilakukan atas kerja sama Pemkot Palu, Satuan tugas (satgas) khusus elpiji dan Polresta Palu guna memberikan efek jera kepada pengecer yang menjual produk bersubsidi.
 
Selanjutnya, Pemkot Palu tetap melakukan sidak di lapangan dan bila masih ada penjualan elpiji 3 kilogram di kios/warung, maka barang tersebut akan disita dan Pertamina menukarnya dengan tabung 5,5 kilogram.
 
"Ini bentuk komitmen pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak mendapat produk bersubsidi. Karena produk ini di jual ecer, sudah tentu harganya tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah," tutur Rahmad.
 
Selain itu, katanya, Pemkot Palu juga ikut melakukan pengawasan penyaluran di tingkat pangkalan, termasuk mengawal pendataan pangkalan oleh agen untuk program subsidi tepat.
 
Ia menambahkan, di Kota Palu terdapat sekitar 951 pangkalan resmi yang tersebar di 46 kelurahan, dan pihak pangkalan juga wajib melayani warga prasejahtera, maupun pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sasaran, petani sasaran dan nelayan sasaran.
 
"Warga harus bijak dalam membeli produk-produk bersubsidi. Bagi warga yang berpenghasilan menengah ke atas sebaiknya menggunakan elpiji nonsubsidi, Pertamina menyediakan alternatif mulai dari elpiji 5,5 kilogram dan 12 kilogram," demikian Rahmad.