Pemkot Palu: Pasar murah alternatif peroleh bahan pangan harga wajar

id Pemkotpalu, Disperindag palu, pasar murah, perdagangan, distributor, Zulkifli, sulteng

Pemkot Palu: Pasar murah alternatif peroleh bahan pangan harga wajar

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu memberikan keterangan terkait fluktuasi harga sejumlah bahan pokok di Palu. ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengatakan kegiatan pasar murah merupakan alternatif untuk memperoleh bahan pangan dengan harga wajar dan kegiatan itu masih menjadi andalan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam mengintervensi harga bahan pangan.


 


"Banyak manfaat pasar murah, selain langkah pengendalian inflasi juga mendekatkan akses warga memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang wajar," kata kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palu Zulkifli di Palu, Kamis.


 


Ia menjelaskan, saat ini pihaknya gencar melakukan kegiatan tersebut untuk mengintervensi harga pasar karena sejumlah komoditas pasar mengalami lonjakan, salah satunya komoditas cabai rawi yang saat ini harganya melambung tinggi di kisaran Rp120 per kilogram dari harga rata-rata sebelumnya Rp45 ribu per kilogram.


 


Ia menilai, berdasarkan pengalaman sebelumnya Natal dan Tahun Baru memberi dampak terhadap harga bahan pokok, sehingga perlu dilakukan upaya antisipasi, salah satunya lewat pasar murah.


 


"Di akhir 2023 kami masih melakukan empat kali pasar murah, dan kegiatan ini cukup diminati masyarakat. Rata-rata kunjungan warga datang berbelanja sekitar 1.200-an orang sebagaimana hasil catatan kami pada pasar murah (29/11)," tuturnya.


 


Zulkifli menggunakan, hasil transaksi pasar murah pada Rabu (29/11) di Kecamatan Mantokulore jumlah transaksi mencapai Rp129 juta lebih dengan melibatkan sekitar 19 distributor/ritail.


 


Pemkot Palu juga memberlakukan subsidi Rp5 ribu terhadap sejumlah bahan pokok utama seperti beras di jual dengan harga Rp40 ribu per sak ukuran 5 kilogram, kemudian tepung terigu Rp8 ribu per kilogram, gula pasir Rp10 ribu per kilogram, dan minyak goreng dalam kemasan Rp9 ribu per liter.


 


"Subsidi berlaku untuk warga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH), dan saat berbelanja wajib menunjukkan kartu PKH," ucapnya.


 


Ia berharap, melalui kegiatan ini masyarakat lebih antusias memanfaatkan momen ini untuk berbelanja memenuhi kebutuhan sehari rumah tangga.


 


"Kewajiban pemerintah melakukan intervensi harga, kalau dibiarkan tentunya mempengaruhi harga bahan pangan lainnya. Kami juga meminta pedagang tidak menimbun paham pokok, selain itu kami juga aktif melakukan pemantauan ketersediaan pasokan dan stok di lapangan," ujarnya.