Polda Sulteng Dalami Kemungkinan Adanya Teroris Lain

id rudy

Polda Sulteng Dalami Kemungkinan Adanya Teroris Lain

Dokumentasi: Dua Teroris Poso Tewas Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menunjukkan foto dua teroris Poso yang ditembak mati oleh Satgas Operasi Tinombala di Mapolda Sulawesi Tengah di Palu, Selasa (17/5/2016). (ANTARA FOTO/Basri Marzuki/pd/16)

Kami masih terus melakukan penyelidikan, namun sampai saat ini belum ada tersangka baru yang kami temukan
Palu,  (antarasulteng.com) - Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan pihaknya sampai saat ini masih terus mendalami kemungkinan adanya pelaku teror lain pascapenangkapan sembilan tersangka teror di Kabupaten Tolitoli, Parigi Moutong dan Kota Palu.

"Kami masih terus melakukan penyelidikan, namun sampai saat ini belum ada tersangka baru yang kami temukan," katanya menjawab wartawan usai melantik Dirintelkam Polda Sulteng dan Kapolres Tolotoli di Palu, Rabu.

Ke-9 tersangka teror yang ditangkap di sejumlah tempat berbeda di Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Parigi Moutong dan Kota Palu pada 9-10 Maret 2017 itu hingga kini masih ditahan di Polda Sulteng.

"Mereka semua sudah berstatus tersangka. Penyidikannya kami kerjakan bersama dengan Densus 88 Anti Teror," ujar Rudy.

Kesembilan tersangka teroris itu masing-masing IRH alias AAN, warga Desa Dangi, Kecamatan Parigi Utara, Kabupaten Parigi Moutong, dibekuk di Kota Parigi, AJ alias Jufri alias Abay, beralamat di Jalan Buyu Biongo, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, ditangkap di Kelurahan Tawaeli, serta MD alias D alias Kelo, alamat Jalan Tanggul, Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, ditangkap di Kelurahan Tawaeli.

Sedang enam orang ditangkap di salah satu cafe di Kota Toli-toli, Kabupaten Toli-toli, masing-masing SMD alias SAM, alamat Jalan Veteran 2 Toli-toli, KIF, alamat Jalan Pulau Irian, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, SYN, alamat Jalan Pulau Bali, Kelurahan Gebang Rejo, Kota Poso, DWN alias ALI, Jalan Pulau Sabang, Kelurahan Gebang Rejo, Kabupaten Poso, IRS alias ICAN, alamat Desa Latapan, Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-toli.

Menurut Kapolda, sembilan orang terduga pelaku tindak terorisme itu adalah kelompok yang berbeda dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso (tewas tertembak pada 2016) yang melakukan kegiatan teror di Poso dan sedang diburu oleh Satgas Operasi Tinombala.

Dari hasil pemeriksaan sementara, kelompok terduga teroris yang baru ditangkap ini telah berbai`at untuk ISIS melalui seorang ustad bernama Basri yang tinggal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

"Mereka adalah kelompok yang baru terbentuk di Sulteng," ujar Kapolda.

Sebelumnya, Kapolda Sulteng melantik AKBP Lilik Aprianto sebagai Direktur Intelkam Polda Sulteng menggantikan Kombes Pol Arif Rahman. Lilik sebelumnya menjawab Wakil Dirintelkam Polda Jambi, sedangkan Arif Rahman akan mengikuti pendidikan di Lemhanas.

Kapolda juga melantik AKBP Iqbal Alqudusy sebagai Kapolres Tolitoli menggantikan AKBP Faisal Ramadhani. Iqbal sebelumnya bertugas di Biro PID Divisi Humas Mabes Polri, sedangkan Faisal mendapat tugas baru sebagai Wakapolresta Depok, Polda Metro Jaya.