Gaikindo: Industri Kendaraan Butuh Kepastian Pasokan Gas

id gaikindo, gas, kendaraan, BBG

 Gaikindo: Industri Kendaraan Butuh Kepastian Pasokan Gas

Jakarta - Industri kendaraan mobil memerlukan  kepastian pasokan gas dari pemerintah mengingat keperluan pabrik akan gas yang besar serta penyaluran bahan bakar gas untuk mobil nantinya, kata Ketua Umum Gaikindo Sudirman MR.

"Terkait gas itu, kami katakan pasokannya masih terbatas baik untuk pabrik atau bahan bakar kendaraan," kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman MR seusai pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 di Arena Pekan Raya Jakarta.

Menurut Sudirman yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Astra Daihatsu Motor (ADM), karena kekurangan pasokan gas, salah satu pabrik ADM di Jakarta belum berfungsi secara maksimal.

Kendati perusahaan telah berinvestasi untuk menggunakan mesin dengan tenaga dari bahan bakar gas, namun ADM harus menambah investasi lagi untuk pemasangan peralatan konversi ke Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kami yakin jika pemerintah akan menambah pasokan untuk gas industri, ADM siap menampung bahan bakar dan memaksimalkannya untuk industri kendaraan," jelas Sudirman.

Selain itu untuk kesiapan kendaraan berbahan bakar gas, Sudirman mengatakan untuk kendaraan baru yang menggunakan alat pengalih (converter kit) BBG ke BBM atau sebaliknya dibutuhkan perubahan pada mesin.

"Jadi tidak serta merta mesin yang ada sekarang langsung bisa dipasang converter kitnya, harus ada perubahan," jelas dia.

Menurut Sudirman hal itu dikarenakan pembakaran gas yang sifatnya lebih kering dari pembakaran minyak sehingga jika komponen kendaraan tidak disesuaikan maka dapat dengan mudah rusak.

Untuk pemasangan di sejumlah kendaraan angkutan umum, Sudirman mengatakan Gaikindo siap membantu dengan melakukan pemeriksaan dan pemasangan peralatan yang berkualitas dan sesuai.

"Jangan sampai hal itu menimbulkan trauma seperti dulu konversi minyak tanah ke kompor gas, karena sebab dari tabung atau regulatornya yang kurang bagus maka masalah bisa timbul sehingga pemasangan di kendaraan juga harus dengan baik," kata Sudirman.

Sudirman mengatakan untuk mengembangkan kendaraan BBG, sejumlah perusahaan memiliki waktu persiapan yang berbeda-beda antara satu hingga dua tahun.

Kemudian terkait stasiun pengisian BBG, Gaikindo menyarankan Kementerian ESDM untuk merundingkannya dengan Pertamina untuk menambah stasiun.

Dia mengatakan hal yang perlu diketahui adalah wilayah atau daerah mana saja yang akan dibangun stasiun pengisian BBG.

"Oleh karena itu Wakil Presiden RI Budiono mengatakan kendaraan BBG harus bisa diisi dengan bahan bakar ganda. Jadi kalau di jakarta ada stasiun pengisiannya, namun kalau di luar kota tidak ada, sehingga harus bisa kembali isi lagi dengan bensin," tegas Sudirman.

Sementara itu, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat ketika ditemui di acara yang sama mengatakan pemerintah segera mengatasi permasalahan pasokan gas ke industri.

"Saya sudah janji untuk kebutuhan pasok gas sektor industri, saya akan serahkan ke Wakil Presiden. Kalau itu sudah bisa dipenuhi, maka kami akan undang asosiasi untuk produksi berikutnya sehingga nanti kita bisa buat dengan sesuai," jelas Hidayat. (B019)