Selain itu buah kakao juga sering berlobang karena dimakan tikus dan tupai.
"Kebanyakan buah yang diserang hama PBK adalah buah antara," kata Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya Desa Sibowi, Sudirman saat berdialog dengan rombongan Komisi IV DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV, Roemkono.
Di hadapan Komisi IV DPR dan Dirjen Perkebunan, Bambang dan Bupati Sigi, Moh Irwan Lapata, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Sudirman mengatakan berbagai usaha untuk mengatasi hama sudah dilakukan bersama para penyuluh dan tenaga pendamping perkebunan yang ada di wilayah tersebut.
Dia mengakui hama PBK selama ini merupakan momok yang paling ditakuti para petani kakao di daerah itu.
Meski berbagai upaya sudah dilakukan, namun hama dan tupai tetap saja menyerang buah kakao.
Menanggapi keluhan petani tersebut Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Roem Kono meminta agar pemerintah pusat dan daerah, terutama Dirjen Perkebunan dan Dinas Pertanian dan Perkebunan di Sulteng dan Kabupaten Sigi membantu petani mengatasi masalah dimaksud.
"Saya minta pak Dirjen, bupati dan dinas terkait untuk memberantas hama yang cukup ditakuti para petani kakao di Tanah Air," pinta Roem Kono.
Baca juga: Komisi IV DPR mengapresiasi pelestari kura-kura
Sulteng, katanya merupakan daerah yang selama ini terkenal sebagai penghasil kakao di Indonesia.
"Kalau kakao petani terserang hama, otomatis hasil panen akan menurun dan akan berpengaruh besar terhadap kebutuhan pasar dalam negeri," kata dia.
Karena itu, apa yang menjadi masalah para petani kakao di Desa Sibowi menyangkut hama PBK, hendaknya mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah.
"Tolong pak Dirjen Perkebunan untuk memberikan perhatian terhadap keluhan petani, termasuk didalamnya permohonan mendapatkan bantuan sejumlah peralatan seperti satu set kotak fermentrasi dan alat untuk membuat pupuk organik," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Mulyadi Hiola mengatakan luas areal kakao di Kecamatan Tanabulava sekitar 3.000 hektare.
Sementara luas areal kakao secara keseluruhan di Kabupaten Sigi saat ini seluas 27.000 hektare dengan produksi sekitar 104.000 ton/tahun.
Terluas areal tanaman kakao di Kabupaten Sigi adalah Kecamatan Palolo.
Palolo merupakan sentra produksi kakao terbesar di Kabupaten Sigi.
Sulteng, katanya merupakan daerah yang selama ini terkenal sebagai penghasil kakao di Indonesia.
"Kalau kakao petani terserang hama, otomatis hasil panen akan menurun dan akan berpengaruh besar terhadap kebutuhan pasar dalam negeri," kata dia.
Karena itu, apa yang menjadi masalah para petani kakao di Desa Sibowi menyangkut hama PBK, hendaknya mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah.
"Tolong pak Dirjen Perkebunan untuk memberikan perhatian terhadap keluhan petani, termasuk didalamnya permohonan mendapatkan bantuan sejumlah peralatan seperti satu set kotak fermentrasi dan alat untuk membuat pupuk organik," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Mulyadi Hiola mengatakan luas areal kakao di Kecamatan Tanabulava sekitar 3.000 hektare.
Sementara luas areal kakao secara keseluruhan di Kabupaten Sigi saat ini seluas 27.000 hektare dengan produksi sekitar 104.000 ton/tahun.
Terluas areal tanaman kakao di Kabupaten Sigi adalah Kecamatan Palolo.
Palolo merupakan sentra produksi kakao terbesar di Kabupaten Sigi.