Pemprov Sulteng berharap PMI terdepan tangani bencana

id lamakarate,pmi

Pemprov Sulteng berharap PMI terdepan tangani bencana

Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat di lapangan sepak bola Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Senin, pada acara penyegaran serta simulasi logistik dan posko penanganan bencana. (Foto Antara/humas prov)

Logistik dan posko menjadi hal utama tercapainya pelayanan bidang penanganan bencana yang cepat, tepat dan terkoordinasi
Sigi, (Antaranews Sulteng) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menaruh harapan agar Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi garda terdepan dan ujung tombak penanganan bencana di provinsi itu dengan terus melakukan penyegaran serta simulasi logistik dan posko penanganan bencana.

Harapan itu dikemukakan Sekretaris Provinsi Sulawesi Tengah Hidayat di lapangan sepak bola Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Senin, pada acara penyegaran serta simulasi logistik dan posko penanganan bencana.

Kegiatan PMI regional Sulawesi Tengah ini diikuti 100 peserta dari enam provinsi di pulau Sulawesi, serta seluruh perwakilan dari kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah. Sebagai peninjau, berasal dari PMI pusat dan World Food Program PBB.

Gubernur Longki Djanggola dalam sambutan tertulisnya dibacakan Hidayat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan usaha aktualisasi dan faktualisasi logistik dalam menjalankan peran dan fungsi PMI dalam penanganan bencana khususnya tanggap darurat.

"Logistik dan posko menjadi hal utama tercapainya pelayanan bidang penanganan bencana yang cepat, tepat dan terkoordinasi," katanya.

Simulasi itu bertujuan meningkatkan pengetahuan serta manajemen, kemampuan, keterampilan teknis dan koordinasi serta komunikasi dan informasi secara internal.

Kegiatan itu juga menyosialisasikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Palang Merah. Untuk mendukung misi kemanusiaan, PMI dapat bersinergi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dalam penanganan bencana.

Di tempat yang sama, Kepala Logistik PMI Pusat, Marsda Sunarbowo Sandi, mengatakan, dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Palang Merah, maka tugas PMI memiliki konsekuensi yang berat.

"Setiap kegiatan Palang Merah harus terus ditingkatkan dan kegiatan penyegaran serta simulasi logistik dan posko adalah upaya peningkatan kapasitas serta kapabilitas PMI," katanya.

Dikesempatan yang sama, Bupati Sigi Mohamad Irwan, mengatakan Sigi merupakan salah satu kabupaten di Sulteng yang cukup rawan bencana alam seperti gempa, tanah longsor dan banjir.

Karena rawan kerawanan itu sehingga PMI di Wilayah Sigi diharapkan lebih memaksimalkan perannya dalam mengemban misi kemanusiaan serta dapat menjadi pelopor dalam membangun nilai-nilai perdamaian, sekaligus mengantisipasi perselisihan di tengah masyarakat.