Pemkab Parigi Moutong bina keterampilan penyandang disabilitas

Parigi,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memberi ruang berkreasi kepada penyandang disabilitas atau keterbelakangan mental melalui pembinaan keterampilan sehingga lebih mandiri.

Kepala Dinas Sosial Parigi Moutong, Arman Maulana di Parigi, Minggu, mengatakan pemerintah memiliki tanggungjawb sosial terhadap penyandang disabilitas untuk diberdayakan.

Menurutnya, keterbelakangan mental bukan suatu penghalang bagi mereka untuk berkreasi, sebab penyandang disabilitas juga memiliki potensi yang sama seperti orang normal pada umumnya.

Olehnya kata Arman, kehadiran pemerintah dalam upaya pembinaan sebagai bentuk pemberdayaan sangat membantu anak-anak tersebut dalam mengembangkan potensinya.

"Seperti yang kami sudah lakukan sebelumnya, mereka diberi keterampilan diantaranya membuat pot bunga, anyaman piring lidi dan beberapa keterampilan lainnya," kata Arman.

Pemberdayaan anak berkebutuhan khusus ini, kata dia, untuk mewujudkan kemandirian dalam kehidupan sehari-hari melalui penjangkauan dan pembinaan agar mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan serta pembiasaan diri perilaku adaptif.

"Kehidupan mereka ini ibarat sebuah kehidupan gelap gulita, mereka membutuhkan penerang untuk menerangi kehidupan mereka yang membuat mereka tidak berdaya dan tidak memiliki kemandirian," ucapnya.

Pembinaan keterampilan merupakan salah satu bentuk pemberdayaan sosial yang nyata dan penuh taggungjawab, agar para penyandang disabilitas bisa mandiri dan memiliki penghasilan.

Ia memaparkan, dari data yang dimiliki Dinas Sosial Parigi Moutong, penyandang disabilitas intelektual atau disabilitas grahita tercatat sekitar 366 orang, dan penyandang disabilitas grahita ini berada di urutan pertama di Kabupaten Parigi Moutong.

Mereka tersebar di 23 kecamatan di kabupaten itu dan terbanyak di dua kecamatan, yakni Kecamatan Parigi dan Parigi Tengah yakni sebanyak 42 orang.