Parigi Moutong miliki 600 Paud

id paud

Parigi Moutong miliki 600 Paud

Pendidikan Usia Dini (Foto antara/dok)

Kami mohon kepada komunitas-komunitas guru pendidikan usia dini untuk lebih meningkatkan kualits diri secara berkelanjutan dalam meningkatkan kompetensi diri di gugus masing-masing
Parigi, (Antaranews Sulteng) - Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, memiliki sekitar 600 lembaga pendidikan usia dini, namun dari jumlah tersebut baru enam lembaga berstatus negeri.

Sekretaris Daerah Kabupaten Parigi Moutong, Ardi Kadir, di Parigi, Minggu mengatakan, guru yang mengajar di lembaga pendidikan usia dini tersebut mencapai 2.000 orang.

Akan tetapi guru yang berstatus pegawai negeri sipil yang mengajar di lembaga itu belum mencapai 200 orang.

"Parigi Moutong masih mendapat peluang pengangkatan guru menjadi PNS sebagaimana program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetapi kuota itu tidak cukup untuk mengakomodir jumlah yang ada," ungkap Ardi.

Sementara itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mewajibkan kepada para guru pendidikan anak usia dini (Paud) meningkatkan kompetensinya dalam mengembangkan pendidikan dasar.

"Guru melalui komunitasnya perlu meningkatkan dan memperbaiki keilmuan, keterampilan kompetensinya untuk pengembangan anak usia dini," kata Kepala Bidang Program dan Informasi Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak-kanak dan Pendidikan Luar Biasa Kemendikbud, Jane Listiana saat berkunjung di Parigi, belum lama ini.

Dia mengatakan Kemendikbud juga menyiapkan kurikulum dan bahan ajar beserta sumber daya manusia sebagai tenaga pelatih untuk guru.

Menurut Jane, peningkatan kompetensi guru Paud merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencetak tenaga pengajar yang terampil dan kreatif dalam mendidik siswa/siswi.

Pengukuran kompetensi guru, paparnya, dilakukan melalui uji kompetensi secara online.

Dari uji kompetensi tersebut Kemendikbud bisa langsung melihat capaian kinerja guru.

Jane menjelaskan, dilihat dari sasaran rencana strategis pendidikan nasional, maka capaian kompetensi guru pendidikan usia dini tahun 2018 harus mencapai angka 75 persen.

"Kami mohon kepada komunitas-komunitas guru pendidikan usia dini untuk lebih meningkatkan kualits diri secara berkelanjutan dalam meningkatkan kompetensi diri di gugus masing-masing," ujarnya.

Selain menguasai materi belajar, ia mengimbau, agar para guru perlu juga meguasai teknologi perangkat lunak, hal ini dimaksudkan agar guru bisa mengakses informasi cepat dan tepat.

"Teknologi perlu dikuasai, sebab ini salah satu syarat untuk bisa mengikuti uji kompetensi, karena ujian ini dilakukan secara online," terangnya.

Jane menilai, jika tenaga pendidik memiliki kualifikasi kompetensi mengajar yang baik dan penuh kreatif, maka secara tidak langsung akan berimbas kepada peserta didiknya.

"Selain menciptakan siswa/siswi berbobot tentunya tenaga pendidik pun harus digenjot agar lebih berkualitas, sehingga pada akhirnya akan melahirkan generasi penerus yang cerdas," tutur Jane.