Konsumsi avtur di palu meningkat tiga persen

id avtur

Konsumsi avtur di palu meningkat tiga persen

Pengisian bahan bakar avtur ke pesawat Garuda (Foto Antara/dok)

Lonjakan konsumsi bahan bakar ini sudah diprediksi dan diantisipasi sejak jauh hari sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan
Palu,  (Antaranews Sulteng) - PT Pertamina (Persero) memastikan konsumsi avtur untuk bahan bakar pesawat udara di Bandara Mutiara Sis-Aljufri Palu, Sulawesi Tengah, meningkat 3,1 persen atau sekitar 52 kiloliter setiap hari selama Ramadhan.

"Konsumsi tertinggi bahan bakar pesawat ini berlangsung pada H-7 Idul Fitri 1439 Hijriah dan arus balik pascalebaran," kata Unit Manager Communication and CSR MOR VII Wilayah Sulawesi M Roby Hervindo saat dihubungi dari Palu, Jumat.

Ia menjelaskan meningkatnya konsumsi avtur ini karena tingginya jumlah penumpang tiba dan berangkat dari bandara terbesar di Sulteng tersebut.

Pada hari-hari normal, paparnya, rata-rata konsumsi bahan bakar alat transportasi udara itu hanya sekitar 50 kiloliter/hari. Namun meskipun naik menjadi 52 kiloliter perhari, Pertamina siap mensuplai sesuai kebutuhan pesawat udara.

Hal yang sama juga terjadi di Bbandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Luwuk, Kabupaten Banggai, yang penggunaan bahan bakar pesawat di bandara tersebut diprediksi meningkat 56,5 persen atau 12 kiloliter/hari mulai H-7 Idul Fitri.

"Meski begitu konsumsi ini masih masuk dalam kategori normal," ujarnya.

Roby juga menyebutkan bahwa penggunaan bahan bakar pesawat di seluruh bandara se-Sulawesi diperkirakan melonjak sebesar 1.382 kiloliter/hari atau naik sekitar 7 persen dari hari-hari biasa 1.292 kl/hari dan Pertamina sudah mengantisipasinya.

Roby mencontohkan Bandara Jalaludin Gorontalo, konsumsi avtur selama Ramadhan khususnya pada H-7 lebaran meningkat sebesar 26 kl/hari atau naik 10,6 persen dari hari-hari biasanya 23 kl/hari.

Melonjaknya pemakaian bahan bakar bukan hanya terjadi pada pesawat udara, tetapi juga untuk alat transportasi darat seperti pertalite, pertamax, premium dan solar.

"Lonjakan konsumsi bahan bakar ini sudah diprediksi dan diantisipasi sejak jauh hari sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan," ujarnya.