PKB-NU Sulteng buka puasa bersama

id PKB-NU,Politik,Pileg

PKB-NU Sulteng buka puasa bersama

Ketua NU Provinsi Sulawesi Tengah Abdullah Latopada dan Ketua DPW PKB Sulteng Hidayat memberikam sambutan usai buka puasa bersama di kediaman Hidayat di Palu, Senin (11/6) malam. (Antarasulteng/Arsyandi)

PKB tidak boleh jauh dengan NU. NU adalah orang tua kami. Karena atas inisiatif tokoh-tokoh NU sehingga PKB ini hadir di Indonesia sebagai wadah aspirasi politik warga NU
Palu, (Antaranews Sulteng) - Dewan Pimpinan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar buka puasa bersama dengan para pengurus dan kader Nahdlatul Ulama di daerah itu, Senin.

Buka puasa yang berlangsung di kediaman Ketua DPW PKB Sulteng, Hidayat di Kota Palu itu, dilanjutkan dengan tarwih bersama dan dialog tentang kebangsaan dan keindonesiaan khususnya terkait pembangunan di Kota Palu.

Hidayat mengatakan, partai yang ia pimpin harus dekat dengan tokoh-tokoh NU, karena PKB hadir di Indonesia atas inisiatif para ulama NU yang dimotori KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur).

"PKB tidak boleh jauh dengan NU. NU adalah orang tua kami. Karena atas inisiatif tokoh-tokoh NU sehingga PKB ini hadir di Indonesia sebagai wadah aspirasi politik warga NU," katanya.

Acara itu dihadiri langsung Ketua Tanfidz NU Sulawesi Tengah, Abdullah Latopada bersama Sekretaris NU Ramli dan beberapa tokoh muda NU seperti Dr. Ulil Hidayat, Anis Muhtadi, Fery Cokro dan Fattarani.

Sementara dari PKB selain Ketua DPW Hidayat, juga hadir Sekretaris Dewan Syuro Amin Tahir dan beberapa tokoh PKB lainnya seperti Tahir Danreng dan Bahruddin Tanriwali.

Ketua NU Abdullah Latopada mengapresiasi positif undangan Ketua DPW PKB Sulteng tersebut sebagai bentuk penghormatan PKB terhadap pengurus dan kader-kader NU di daerah ini.

"Kami sangat menghargai silaturahim yang dibangun Pak Hidayat. Ini langkah maju bagi PKB sebagai partai yang didirikan ulama NU," katanya.

Mantan Kakanwil Kementerian Agama di dua provinsi itu mengatakan, NU secara kelembagaan tidak masuk dalam ranah politik praktis, sehingga pertemuan PKB dan NU tersebut semata-mata membangun silaturahim untuk kemaslahatan bersama.***