Bulog sulteng: stok memadai untuk Idul Adha

id bulog

Bulog sulteng: stok memadai untuk Idul Adha

Dokumentasi, Beberapa petugas melintas di antara tumpukan beras di gudang Bulog Tondo, di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (18/1). Meskipun masih berada di bawah target 4 jutan ton, namun pengadaan beras nasional Bulog tahun 2012 mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah, yakni 3,65 juta ton dan tahun ini, Bulog menargetkan tidak akan melakukan impor beras. (ANTARA/Basri Marzuki)

Palu, 6/8 (Antara) - Bulog Sulawesi Tengah menjamin stok berbagai jenis pangan di gudang dalam keadaan memadai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang merayakan Idul Adha.

"Kami sudah mengantisipasi semua kebutuhan masyarakat menghadapi hari raya kurban," kata Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Sulteng, Bahar Haruna di Palu, Senin.

Ia menjelaskan hingga kini Bulog Sulteng masih memiliki persediaan beras baik medium maupun premium dalam jumlah yang memadai.

Beras yang ada di gudang Bulog saat ini dijamin cukup sampai kebutuhan Desember 2018. Begitu pula dengan komoditas pangan lain seperti gula pasir, minyak goreng, bawang putih, bawang merah, telur dan daging kerbau beku.

Bulog Sulteng sejak tiga pekan terakhir ini telah menjual daging kerbau beku dan cukup laris pembelianya.

Khusus daging kerbau beku, Bulog beberapa waktu lalu mendatangkan enam ton berasal dari India untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kota Palu dan sekitarnya.

Namun, kata dia, daging kerbau beku tersebut bukan dijual bebas di pasaran karena bisa menggangu perdagangan daging sapi.

 Daging kerbau beku yang didatangkan Bulog Sulteng hanya untuk kebutuhan pasar khusus seperti hotel, restoran, pedagang bakso dan masyarakat yang suka konsumsi daging kerbau.

Daging kerbau beku dapat dibeli langsung di Bulog dan beberapa unit rumah pangan kita (RPK) di Kota Palu.

Bulog Sulteng juga tetap melakukan operasi pasar khusus beras guna menjaga stabilisasi harga kebutuhan orang banyak iti di pasaran.

Ia menambahkan sudah menjadi tugas Bulog untuk menjaga stabilisasi harga pangan dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah termasuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng.

Menjawab pertanyaan, Bahar mengatakan berdasarkan hasil evaliasi Tim Terpadu Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan satgas pangan Sulteng, harga berbagai jenis kebutuhan strategis seperti gula,tepung, daging sapi,minyak goreng, cabai, bawang merah, bawang putih dan beras di tingkat pengecer, termasuk di Kota Palu cukup stabil dan terkendali.

Selama ini, katanya, tidak ada gejolak yang terjadi pada kebutuhan pokok masyarakat.

Komoditas pangan yang harganya naik hanya terjadi pada bahan kebutuhan telur ayam dan daging ayam. Dua kebutuhan itu yang harganya naik. Tetapi kenaikannya memang sudah sejak dari ramadhan dan lebaran lalu.