Tim SAR evakuasi 119 jenazah di Petobo

id petobo,gempa

Tim SAR evakuasi 119 jenazah di Petobo

Tim SAR menemukan dua korban dalam pencarian dan evakuasi pascagempa disertai lumpur di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Jumat 5 Oktober 2018. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji) (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji/)

Palu,  (Antaranews Suleng) - Tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) Gabungan telah mengevakuasi 119 jenazah di Kelurahan Petobo, Kota Palu selama delapan hari, sejak gempa mengguncang kawasan tersebut, Jumat (28/9). 

"Untuk kemarin, hari Jumat (5/10), tim kami mengevakuasi 34 jenazah, sehingga totalnya ada 119 jiwa," kata petugas SAR Gabungan untuk kawasan Petobo, Chandra Kresna, saat ditemui di lokasi penggalian di Palu, Sabtu. 

Ia memperkirakan jumlah korban di Petobo akan terus bertambah, mengingat wilayah di Kecamatan Palu Selatan tersebut diisi tidak hanya oleh pemukiman, tetapi juga pasar, pusat kebudayaan Islam (Islamic Center), rumah sakit, dan sekolah.  

"Jumlah korban, kalau perkiraan pastinya akan terus bertambah, karena kalau dilihat gambar aslinya ada perumnas, perumahan BTN, Pasar Bulili, padat memang wilayahnya," katanya. 

Pada lanjutan evakuasi Sabtu ini, kata Chandra, Tim SAR Gabungan mengerahkan 88 personel dan lima ekskavator. 

"Dari lima ekskavator, duanya difungsikan untuk membuka jalan utama, dan tiga sisanya untuk membantu tim SAR," kata dia. 

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, kendala utama tim SAR di lapangan adalah jumlah personel evakuasi yang kurang memadai. 

"Jumlah personel masih terbatas, apalagi dilihat dari luasnya wilayah yang terdampak di Petobo. Untuk evakuasi hari ini memang ada 88 orang untuk beroperasi di wilayah Petobo, tetapi idealnya harus ada 20-25 personel untuk menyisir kawasan seluas 50 meter persegi," kata dia. 

  Ia menambahkan panjang kawasan yang terdampak bencana mencapai dua kilometer, sedangkan lebarnya belum dapat diketahui. 

Sejauh ini, Tim SAR Gabungan terdiri atas pegawai Badan Penyelamatan dan Pencarian Nasional (Basarnas), dan potensi SAR yang terdiri atas TNI/Polisi, relawan Palang Merah Indonesia (PMI), dan evakuator dari lembaga kemanusian. 

Dalam operasi Tim SAR Gabungan di Petobo yang digelar Sabtu, Dompet Dhuafa menerjunkan delapan petugas untuk mengangkut jenazah yang sudah dievakuasi dari Petobo. 

Baca juga: Korban gempa-lumpur di Petobo mulai membusuk

"Untuk operasi hari ini ada delapan evakuator yang bertugas, kami diminta untuk mengantar jenazah dari lokasi ke pemakaman massal," kata Ikhsan, salah satu relawan Dompet Dhuafa. 

  Sebelumnya,  Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan Dompet Dhuafa telah mengevakuasi minimal 30 jenazah setiap harinya. 

"Per sif, tim rescue kami mampu mengangkut 10-13 jenazah. Satu hari ada tiga sif, jadi minimal ada 30 jenazah yang dievakuasi oleh relawan Dompet Dhuafa," katanya. 

Ia menambahkan tim evakuator Dompet Dhuafa telah memiliki keahlian khusus untuk mengangkut jenazah dari lokasi bencana. Mereka juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) dan dibantu mobil khusus jenazah (barzah).

Gempa bumi dan gelombang tsunami menghantam Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Donggala, dan Kabupaten Parigi Moutong, Jumat (28/9) petang. 

Jumlah korban saat ini telah mencapai 1.648 jiwa dan 70.821 orang bertahan di pengungsian.

Baca juga: Korban gempa-lumpur di Petobo mulai membusuk
Baca juga: Banyak kendala pencarian korban gempa-lumpur di Petobo