Banyak kendala pencarian korban gempa-lumpur di Petobo

id Gempa Palu,Tsunami Palu

Banyak kendala pencarian korban gempa-lumpur di Petobo

Anggota Basarnas mengevakuasi jenazah korban gempa di Petabo, Palu Selatan, Sulawesi Tengah, Senin (1/10). (ANTARAFOTO/AKBAR TADO) (ANTARAFOTO/AKBAR TADO/)

Kendala teknis alat transportasi taktis, karena harus membawa korban sejauh 300 meter ke posko pengumpulan jenazah
Palu (Antaranews Sulteng)  - Tim SAR mengalami banyak kendala dalam upaya evakuasi dan pencarian korban gempa disertai lumpur di Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu.

"Banyak kendala mulai dari kondisi fisik medan dan luas area pencarian, sampai pada hal-teknis," ucap Chandra Rescuer Basarnas RI, di Petobo, Jumat.

Kendala yang di hadapi oleh Tim SAR, urai Chandra, mulai dari mengerasnya lumpur sehingga sulit untuk melakukan pencarian korban dengan cara manual.

Kemudian, luasnya area pencarian sebesar 2 kilo meter persegi yang tidak berbanding lurus dengan ketersediaan personil tim.

Selanjutnya, minimnya sarana transportasi dan mobilitas taktis yang dapat digunakan untuk mengangkut korban dari lokasi pencarian ke posko pengumpulan korban.

"Kendala teknis alat transportasi taktis, karena harus membawa korban sejauh 300 meter ke posko pengumpulan jenazah," ujar Chandra.

Membawa jenazah atau korban dengan cara manual dari lokasi pencarian menuju posko penampungan korban sangat jauh dan menguras tenaga dan energi Tim SAR.

Di sisi lain, Tim SAR berhadapan dengan minimnya ketersediaan air minum untuk mereka konsumsi di Kelurahan Petobo.

Pantauan Antara di lapangan, belum terlihat bantuan air minum dari Pemerintah Kota Palu kepada Tim SAR dalam upaya pencarian korban.

"Logistik berupa makanan untuk Tim SAR, sementara aman. Namun butuh penambahan air minum," sebut Chandra.

Berkaitan dengan itu, Humas Basarnas RI Yusuf mengemukakan, kendala teknis lainnya dalam pencarian korban yakni banyaknya puing-puing bangunan yang terseret lumpur.

"Medan pencarian harus di waspadai, terkontaminasi dengan janazah. Material-material bangunan yang harus di waspadai karena belum di bongkar oleh alat berat," kata Yusuf.

Evakuasi dan pencarian korban memasuki hari ke tujuh. Tim SAR terdiri dari Basarnas 15 anggota, 38 anggota dari Potensi SAR dan relawan, TNI 42 anggota, dan ACT ?12 anggota, dibantua enam alat berat berupa excavator.

Menurut data victims Tim SAR total korban 108 yang telah di temukan terhitung sejak Sabtu 29 September sampai dengan ?5 Oktober 2018, pukul 11.10 Wita.