Palu (Antaranews Sulteng) - Tim SAR gabungan pada Jumat, kembali mengevakuasi tujuh jenazah di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Sulawesi Tengah, yang merupakan korban gempa bumi dan likuifaksi pada 28 September 2018.
Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Basrano saat di hubungi di Palu, Jumat, mengatakan tim SAR gabungan terdiri atas 12 personel Basarnas Palu dan 21 potensi SAR melakukan operasi sejak pagi hingga sore pukul 15.00 Wita.
"Harusnya Kamis (18/10) kami melakukan pencarian, namun karena ada kegiatan penyemprotan cairan desinfektan di lokasi likuifaksi, kegiatan itu tertunda. Hari ini kami turun dan menemukan tujuh jenazah lagi," katanya.
Dari tujuh jenazah yang dievakuasi, empat di antaranya telah diketahui identitasnya dan keempat-nya adalah perempuan masing-masing Enceng (30 Tahun) Adelia, (5 Tahun), Rika Wahyuni (20 Tahun) dan Armia (47 tahun).
"Jasad yang sudah dimasukkan dalam kantong jenazah selanjutnya dibawa ke pekuburan massal di Kelurahan Poboya menggunakan ambulance," tambahnya.
Baca juga: Ibu korban gempa Petobo belum temukan anaknya
Baca juga: Korban gempa-lumpur Petobo tunggu informasi kepastian relokasi
Baca juga: Anak-anak pengungsi Petobo jalani pemulihan psikologis
Baca juga: Warga petobo mencari bekas rumah diantara reruntuhan
Basrano menyebut hingga tiga pekan pascagempa, tsunami dan likuifaksi yang memorak-porandakan Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala, Basarnas Palu telah mengevakuasi sebanyak 942 korban, di antaranya 86 orang selamat dan 856 meninggal.
Sementara Hajali Tenggo, ayah kandung Rika Wahyuni, salah satu dari tujuh jenazah yang ditemukan Tim SAR gabungan itu menuturkan bahwa ia sempat putus asa karena saat operasi SAR berlangsung beberapa waktu lalu jasad anaknya belum bisa terevakuasi.
Bahkan dua hari sebelum pencarian korban ditutup, tim SAR telah melakukan upaya evakuasi, namun tidak membuahkan hasil.
"Setelah 21 hari menunggu akhirnya jasad anak saya berhasil dievakuasi. Saya berterima kasih kepada tim SAR karena sudah membantu kami secara maksimal," kata Hajali terharu.
Bencana alam yang melanda Palu, Sigi, Donggala dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 ini menyebabkan 2.104 orang meninggal dunia, 5.000-an orang hilang, 4.600 luka-luka, 149.000 orang mengungsi baik di sekitar lokasi bencana maupun ke berbagai kabupaten/kota di Sulteng dan Indonesia.
Sedangkan bangunan dan rumah yang rusak mencapai 67.310 buah, belum termasuk gedung-gedung sekolah yang hancur sebanyak 2.736 unit.
Berita Terkait
Basarnas Palu libatkan KN SAR Bhisma perkuat Siaga SAR Lebaran
Selasa, 9 April 2024 16:07 Wib
Basarnas Palu buka layanan siaga SAR khusus lebaran Idul Fitri
Kamis, 4 April 2024 4:10 Wib
Tim SAR evakuasi lima penumpang perahu motor mati mesin di Banggai Laut
Selasa, 19 Maret 2024 20:39 Wib
Lima kru kapal yang tenggelam di Laut Banda dilaporkan selamat
Kamis, 14 Maret 2024 8:49 Wib
Basarnas: Penguatan SDM personel penting untuk tujuan SAR
Kamis, 7 Maret 2024 19:38 Wib
Tim SAR gabungan hentikan pencarian korban hanyut di air terjun Wera. Sulteng
Minggu, 3 Maret 2024 14:09 Wib
Kantor SAR Palu latih sebanyak 51 orang terkait metode SAR permukaan air
Sabtu, 2 Maret 2024 10:07 Wib
Tim SAR lanjutkan pencarian dua korban terseret arus di Air Terjun Wera
Selasa, 27 Februari 2024 19:43 Wib