Gubernur Sulteng Minta Warga Serahkan Senjata Rakitan

id Logki senjata rakitan

Tak usah sok jago lah. Untuk apa simpan senjata segala," kata Longki
Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta kepada warga di sejumlah kabupaten untuk menyerahkan senjata rakitan yang biasa digunakan saat bentrok antarwarga.

"Tak usah sok jago lah. Untuk apa simpan senjata segala," kata Longki Djanggola di sela-sela latihan penanggulangan bencana di Palu, Jumat.

Senjata yang diimbau untuk diserahkan itu berupa dum-dum yakni senjata api rakitan terbuat dari pipa besi yang berisi serbuk korek api atau mesiu.

Dum-dum yang panjangnya 30 cm hingga satu meter itu kemudian diisi paku, pecahan kaca atau gotri yang bisa terlontar hingga jarak 20 meter.

Senjata itu disebut dum-dum karena bunyinya mirip ledakan petasan yang menggelegar.

Senjata tersebut saat ini marak digunakan saat bentrok antarwarga di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala.

Sejumlah korban bentrok pernah merasakan dampak senjata dum-dum, bahkan seorang warga Kota Palu meninggal dunia terkena senjata tersebut.

Longki berharap warga secara suka rela menyerahkan senjata tersebut agar bentrok tidak terjadi lagi karena mengganggu keamanan dan ketertiban.

Dia juga mendesak aparat keamanan untuk rutin melakukan razia minuman keras atau senjata rakitan di rumah-rumah warga.

"Jangan sampai itu dibiarkan karena meresahkan dan bisa memicu bentrok baru. Kalau tidak mau menyerahkan senjata dan kedapatan menyimpan senjata, segera jadikan tersangka agar bisa menjadi pembelajaran," katanya.

Longki juga mendesak polisi menangkap provokator yang menyebabkan bentrok di Kota Palu selama ini.

"Kalau polisi sudah mengetahui ada provokator, segera lakukanlah penangkapan," katanya. (R026)