Menkeu bicara pentingnya strategi komunikasi masyarakat

id menkeu,sri mulyani

Menkeu bicara pentingnya strategi komunikasi masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/ama./)

Selama ini Biro Komunikasi lebih kepada protokol bagaimana kalau kami mengatur pertemuan dengan DPR, pimpinan Badan Anggaran, komisi, jadwal dengan mereka

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berbicara soal pentingnya strategi komunikasi untuk masyarakat melalui media sosial.

"Hari ini kita bicara tentang komunikasi dan media sosial. Bedanya dulu dan sekarang, dulu (saya) Menteri Keuangan sekarang Menteri Keuangan tetapi cara komunikasinya berbeda. Pertama, memang lingkungan kita beroperasi berbeda, 10 tahun lalu media sosial belum terlalu menjadi suatu wahana," kata Sri pada temu wicara Festival Media Digital Pemerintah "Transparansi Untuk Partisipasi" yang merupakan rangkaian acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2018 di Jakarta, Rabu.

Ia kemudian mengatakan ketika pindah ke Bank Dunia dan melihat media sosial sebagai cara komunikasi menjelaskan institusi itu kepada publik.

"Untuk suatu institusi seperti Bank Dunia, untuk menjelaskan kepada seluruh publik mereka juga menggunakan sosial media, ada facebook ada twitter, ada instagram, ada linkedin," ucap Sri. 

Saat kembali menjabat Menteri Keuangan, Sri menyatakan bahwa hal yang pertama diperhatikannya adalah bagian Biro Komunikasi.

"Selama ini Biro Komunikasi lebih kepada protokol bagaimana kalau kami mengatur pertemuan dengan DPR, pimpinan Badan Anggaran, komisi, jadwal dengan mereka," katanya.

Padahal, menurut dia, masyarakat juga perlu mengetahui dan mendapatkan informasi tentang pekerrjaan Kementerian Keuangan, seperti soal APBN.

"Saya mengatakan bahwa APBN itu adalah uang kita, masyarakat perlu tahu dari mana uang itu diperoleh untuk apa, karena ini tidak hanya bagian dari Undang-Undang bahwa komunikasi itu dimandatkan. Rakyat berhak untuk mendapatkan informasi. Namun, kita juga menganggap ini adalah bagian dari akuntabilitas," tuturnya.

Oleh karena itu, ia mengubah strategi dan cara komunikasi di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Waktu itu pertanyaannya Kemenkeu juga punya Ditjen Pajak, Bea Cukai RI, namun Sri Mulyani juga dikenal sebagai individu oleh masyarakat. Jadi, bagaimana kita mengkombinasikan institusi dengan saya sebagai menterinya. Jadi kita mulai membuka facebook individiual maupun facebook dari sisi Kemenkeu, instagram juga kita lakukan Kemenkeu maupun dari Sri Mulyani," ujarnya.

Tujuan dari itu semua itu adalah agar masyarakat menjadi lebih aksesibel dan juga bagian dari akuntanbilitas Kementerian Keuangan. 

"Karena masyarakat sangat sensitif kalau bicara tentang pajak, bicara tentang uang, segala macam itu sangat dekat dengan masyarakat. Jadi, cara kita untuk menyuguhkan kepada masyarakat dan berkompetisi terhadap pihak-pihak yang kadang-kadang memang tidak menginginkan informasi yang benar, nah ini adalah kompetisi yang sangat berat buat kami. Oleh karena itu, kita perlu menyampaikan konten-konten secara kreatif," kata dia.