Pemkab Sigi dorong petani tingkatkan produksi pertanian

id petani,sigi

Pemkab Sigi dorong petani tingkatkan produksi pertanian

Petani di Dataran Palolo, Kabupaten Sigi Palolo panen padi. (Foto.Antara/ Anas masa/)

Sigi, Sulteng, (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mendorong para petani di daerah itu untuk meningkatkan produksi pertanian dan perkebunan.

"Sektor pertanian merupakan unggulan Kabupaten Sigi, selain sektor pariwisata dan parikanan danau," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Sigi, Mulyadi di Palu, Selasa.

Ia mengatakan gempa bumi 7,4 SR pada 28 September 2018 yang juga mengguncang Kota Palu, Kabupaten Donggala dan kabupaten Parigi Moutong menyebabkan banyak lahan pertanian yang rusak.

Seperti yang terjadi di Kecamatan Sigibiromaru dimana banyak sawah dan lahan pertanian lainnya di sejumlah desa porak-poranda akibat likuefaksi.

Gempa dan likuefaksi juga merusak habis jaringan irigasi yang sejak dekade 70-an mengairi 8.000-an hektare lahan sawah dan pertanian lainnya di kabupaten itu sehingga lahan persawahan kini tidak bisa dimanfaatkan untuk sementara.

Namun, kata Mulyadi, lahan-lahan kering itu sangat potensial untuk pengembangan palawija seperti jagung, kedelai, dan sayur-mayur sehingga lahan-lahan persawahan tetap produktif meski pengairan hanya menandalkan hujan.

Guna meningkatkan kembali produksi pertanian maupun perkebunan, Pemkab Sigi memberikan bantuan alat-alat pertanian dan juga bibit bagi petani.

Bantuan ini disalurkan melalui kelompok-kelompok tani dan sangat diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi peningkatan produksi, produktivitas guna mengangkat kesejahteraan petani pascabencana.

Selain itu, Pemkab Sigi juga terus berupaya membangun kembali infranstruktur pertasnian yang rusak akibat gempa, termasuk jalan desa dan jalan usaha tani, saluran tersier irigasi, listrik dan telekomunikasi.

"Semua dilakukan Pemkab Sigi agar ekonomi masyarakat kembali bangkit setelah terpuruk akibat bencana alam yang telah banyak menyengsarakan penduduk Sigi," ujarnya.

Meski dampak dari bencana alam telah membuat masyarakat banyak kehilangan rumah, harta benda, mata pencaharian dan juga orang-orang yang dicintai, tetapi masyarakat harus kembali bergairah dan bangkit, katanya menambahkan.

Sigi adalah satu-satunya daerah di Sulteng yang tidak memiliki pantai dan sebelum bencana menjadi sentra produksi beras, perkebunan kakao dan sayur-mayur.