Kebutuhan anggaran pemulihan pascabencana Sulteng Rp40 T

id BENCANA,REKONSTRUKSI

Kebutuhan anggaran pemulihan pascabencana Sulteng Rp40 T

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi memberikan sambutan pada dialog publik rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulteng di Hotel Santika Palu, Selasa (22/1) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)

Palu (Antaranews Sulteng) – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sulawesi Tengah memperkirakan kebutuhan dana pemulihan pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong mencapai Rp40 triliun.

Angka tersebut terungkap pada dialog public rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Sulawesi Tengah yang difasilitasi Bappeda Sulteng dan dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola di Hotel Santika palu, Selasa.

Angka kebutuhan anggaran itu diperkirakan masih berubah karena pendataan kerusakan masih terus berjalan, sehingga Gubernur Longki Djanggola meminta perhatian Wali Kota Palu dan tiga bupati yang daerahnya terdampak gempa lebih proaktif menuntaskan pendataan.

Kebijakan yang sudah ditetapkan untuk pemulihan dampak bencana Sulawesi Tengah antara lain membangun hinian sementara (huntara) untuk para pengungsi, penyediaan jaminan hidup yang tinggal di huntara, pemberian stimulus berupa uang tunai kepada korban yang huniannya terdampak bencana dengan kategori rusak berat, rusak r dan rusak sedang.

Selan itu, pemberian dana santunan untuk korban yang meninggal dunia, relokasi pembangunan hunian tetap untuk warga yang rumahnya berada di daerah terlarang karena memiliki risiko tinggi terdampak gempa, tsunami dan likuefaksi serta merehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur baik fasilitas umum maupun social dan ekonomi.

Gubernur juga mengemukakan bahwa ia sudah mengajukan permohonan pencairan dana  stimulan kepada Kepala BNPB untuk perbaikan rumah-rumah warga yang rusak (ringan, sedang dan berat) dengan nilai Rp2,539 triliun.

Stimulan ini akan disalkurkan kepada pemilik 29.771 rumah rusak berat masing-mnasing Rp50 juta, 26.122 rumah rusak sedang masing-mnasing Rp25 juta dan 40.085 rusak ringan sebesar Rp10 juta tiap rumah.

Gubernur juga meminta BNPB segera mencairkan santunan kematian untuk 4.340 korban meninggal dunia masing-masing ahli waris akan menerima Rp15 juta atau senilai total Rp65,1 miliar.

“Permohonan itu ditujukan kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat surat Nomor 466.1/018/BPBD Tanggal 11 Januari 2019. Kalau kita mau cepat, tolong tangani secara serius permohonan ini," kata gubernur tegas.

Bupati Sigi Moh Irwan Lapata menyampaikan bahwa ia telah mengajukan sejumlah proposal baik kepada kementerian/lembaga, pemda dan NGO yang berafiliasi dengan organisasi kemanusiaan dunia untuk membantu pemulihan pascabencana di daerahnya.

“Saya bersyukur bahwa ada pihak luar yang ikhlas merespon pemulihan Sigi seperti Pemprov Sulawesi Selatan yang akan merealisasi pembangunan 100 unit rumah (hunian tetap) bagi warga yang direlokasi,” ujar Irwan.

Sementara Pemkot Palu dalam skema pemulihan yang akan dilakukan adalah terkait sektor ekonomi dengan merelokasi para pedagang di sekitar Pantai Talise ke Lapangan Vatulemo.

Sedangkan Bupati Donggala Kasman Lassa akan menjadikan Kapal Sabuk Nusantara yang terdampar ke darat di Desa Wani sebagai monumen tsunami sama seperti di Aceh.
 

Gubernur Sulteng Drs H Longki Djanggola, MSi (kedua kanan) mengikuti dengan seksama dialog publik rencana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulteng di Hotel Santika Palu, Selasa (22/1) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng) (Antaranews Sulteng/Humas Pemprov Sulteng)