Pengungsi korban gempa dan tsunami tinggalkan tenda darurat

id pengungsi wani

Pengungsi korban gempa dan tsunami tinggalkan tenda darurat

Tenda hunian warga korban bencana gempa dan tsunami tergeletak di Kamp Pengungsian Desa Wani, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (18/2/2019). Jelang berakhirnya masa transisi darurat, sebagian besar warga korban gempa dan tsunami di Desa Wani, Kabupaten Donggala telah meninggalkan tenda hunian mereka di Kamp Pengungsian dan pindah ke Hunian sementara (Huntara) yang disediakan oleh berbagai Lembaga kemanusiaan. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/foc.

Donggala, Sulteng,  (Antaranews Sulteng) - Ratusan kepala keluarga pengungsi korban bencana alam gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, kini mulai meninggalkan tenda-tenda darurat untuk menempati hunian sementara (huntara) yang dibangun berbagai lembaga kemanusiaan di daerah itu.

Seperti yang terlihat di lapangan Desa Wani, Kabupaten Donggala, Selasa, tenda-tenda yang dibangun oleh berbagai pihak, termasuk bantuan dari Unicef dan Aksi Cepat Tanggap (ACT), relawan penduli bencana alam di Sulteng sudah banyak kosong.

Mafud, seorang pengungsi mengatakan selama empat bulan sejak terjadinya gempa dan tsunami pada 28 September 2018 tinggal di tenda bantuan lembaga kemanusiaan tersebut.

Namun, kata dia, menjelang masa transisi darusat berakhir, kebanyakan pengungsi di Desa Wani, sudah pindah ke tempat huntara yang lokasinya juga di wilayah itu.

"Kami tentu sangat senang karena bisa menempati huntara," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Yusuf yang bersama istri dan anak-anaknya kini telah menempati huntara.

Menurut dia, selama  di lokasi pengunsian, meski hanya tinggal di tenda, tetapi soal makan dan minum cukup memadai.

Bantuan dari berbagai pihak selama berada di pengusian saban hari mengalir sehingga para pengungsi tidak mengalami kekurangan makanan.

Meski sudah pindah ke huntara, mereka berharap bisa mendapatkan hunian tetap (huntap), sebab rumah dan usaha mereka habis diterjang gempa yang diikuti tsunami.

Desa Wani merupakan wilayah terparah diterjang gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala terletak dekat pantai.

Jumlah pengungsi korban gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala mencapai sekitar 36.343 jiwa. Jumlah itu tersebar dari berbagai desa dalam sejumlah kecamatan di daerah itu.

Rumah penduduk yang rusak akibat gempa dan tsunami di kabupaten itu sekitar 17.000 unit,terdiri rusak berat 5.025. rusak sedang 5.624 dan rusak ringan 6.000 unit.