Banggai akan panen jagung sekitar 18.000 ton

id Jagung,Banggai

Banggai akan panen jagung sekitar 18.000 ton

Salah seorang petani di Banggai usai merawat melakukan kegiatan pertanian, di lahan jagung miliknya. (Steven Pontoh)

Banggai, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, dalam waktu dekat ini akan panen jagung pada areal pertanaman seluas 3.000 hektare dengan perkiraan produksi mencapai 18.000 ton.

Kepala  Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Banggai, Usman Suni mengemukakan panen raya akan dilakukan bersamaan dan melibatkan gabungan kelompok tani terpusat di Kecamatan Bualemo akhir Maret 2019.

"Kami perkirakan ada sekitar delapan belas ribu ton dari total hasil panen jagung masyarakat di Bualemo nanti," katanya.

Usman mengutarakan untuk Kecamatan Bualemo, terdapat sekitar 4.000 hektare lahan petani yang ditanami jagung.  Sebagian dari petani telah melakukan panen lebih awal. Meski begitu, masih ada jagung di lahan produksi seluas  3.000 hektare yang baru memasuki masa panen.
 
Tanaman jagung petani di Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai. (Steven Pontoh)

"Selain di Bualemo, sebenarnya di Kecamatan Nuhon juga ada sekira 800 hektare lahan jagung, di Bunta dan Simpang Raya juga ada. Tapi di dua kecamatan itu tidak banyak,” urai Usman.

Pemerintah Kabupaten Banggai akan membantu masyarakat dalam memasarkan hasil panennya dengan mengandeng perusahaan daerah dalam proses penjualan hasil pertanian jagung.

"Kami sudah koordinasi pak bupati dan rencananya akan bantu pemasarannya melalui Perusahaan Daerah Banggai Sejahtera,” sebut Usman.

Ia mengaku saat ini tanaman jagung di Bualemo tengah diawasi perkembangannya oleh tenaga penyuluh setempat. 

Upaya peningkatan penanaman jagung di Bualemo tidak lepas dari kinerja  para tenaga penyuluh terutama pada proses edukasi masyarakat mulai dari menanam hingga merawat tanaman jagung.

"Tenaga penyuluh pertanian di sana patut diapresiasi. Mereka adalah tenaga yang siap kapan saja. Bahkan mereka kerja tidak kenal waktu dalam membantu masyarakat, khususnya petani jagung,” kata Usman.