Bulog pasok daging beku hadapi Idul Adha

id Daging Kerbau Beku,Daging Beku,Bulog Sulteng

Bulog pasok daging beku hadapi Idul Adha

Daging kerbau beku asal India. (Anas Masa/)

Daging kerbau hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah-rumah makan, hotel dan pedagang bakso. Tidak dijual bebas di pasaran seperti halnya daging sapi segar
Palu (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Tengah menambah pasokan daging beku dalam rangka menghadapi hari raya Idul Adha 1440 Hijriah pada 11 Agustus 2019 sebanyak 6,5 ton.

Kepala Bulog Sulteng, Mifahul Ulum di Palu, Minggu, membenarkan adanya langkah tersebut sebagai salah satu upaya dalam menjaga stabilitas harga daging menjelang hari raya kurban.

"Tapi daging beku yang didatangkan Bulog adalah daging kerbau, bukan sapi," kata dia.

Kebijakan tersebut, jelas Mifahul semata-mata bukan untuk menyaingi pasar daging sapi  yang selama ini banyak dijual di pasar-pasar tradisional di Kota Palu dan daerah lainnya di Provinsi Sulteng.

Dia menegaskan bahwa daging beku yang didatangkan oleh Bulog tidak dijual di pasar-pasar tradisional.

"Daging kerbau hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah-rumah makan, hotel dan pedagang bakso. Tidak dijual bebas di pasaran seperti halnya daging sapi segar," ujarnya.

Baca juga : Bulog Sulteng jamin stok bahan pangan cukup hadapi Idul Adha

Karena itu, kehadiran daging kerbau di Kota Palu sama sekali tidak akan mengganggu pasar daging sapi segar.

Namun, Mifahul mengaku permintaan pasar untuk daging kerbau beku dalam beberapa bulan ini mengalami peningkatan yang cukup mengembirakan.

Ternyata, daging kerbau cukup banyak diminati masyarakat. Lagi pula memang harganya relatif jauh lebih murah dibandingkan harga daging sapi segar di pasaran yang mencapai Rp110.000/kg dalam kondisi normal.

Tetapi, dalam kondisi tertentu menjelang hari raya, biasanya harga daging sapi segar dijual pedagang di pasar-pasar tradisional di Ibu Kota Provinsi Sulteng sering naik hingga mencapai Rp130.000/kg.

Sementara harga daging kerbau dijual Bulog kepada konsumen sesuai standar harga tertinggi (HET) pemerintah yakni Rp80.000/kg.***