BRIN wujudkan mimpi Habibie komersialisasikan hasil riset dan inovasi

id menristek,bambang ps brodjonegoro

BRIN wujudkan mimpi Habibie komersialisasikan hasil riset dan inovasi

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro berbicara kepada wartawan dalam acara penganugerahan Habibie Award di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (12/11/2019). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak/aa.

Pada masa Pak Habibie sampai beliau menjadi presiden upaya untuk menghilirkan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) belum berhasil sebaliknya, yang berhasil dibangun Pak Habibie adalah pengembangan iptek, yang sudah dikembangkan Pak Habibie secara k
Jakarta (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan BRIN akan melanjutkan mimpi Habibie untuk menghilirisasikan dan mengkomersialisasikan hasil riset dan inovasi yang tujuan akhirnya untuk menjadikan ekonomi Indonesia berbasis inovasi.

"Pada masa Pak Habibie sampai beliau menjadi presiden upaya untuk menghilirkan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) belum berhasil sebaliknya, yang berhasil dibangun Pak Habibie adalah pengembangan iptek, yang sudah dikembangkan Pak Habibie secara konsisten dan mainstream adalah litbangjirapnya (penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan)," kata Menristek Bambang kepada wartawan dalam acara penganugerahan Habibie Award ke-21 di Jakarta, Selasa.

Namun, Menristek Bambang mengatakan untuk menjadikan negara Indonesia maju maka tidak cukup hanya sampai pada litbangjirap karena persaingan di dunia sekarang membutuhkan penguasaan iptek dan inovasi.

"Inovasi muncul melanjutkan apa yang sudah diimpikan dan diupayakan Pak Habibie supaya menguasai riset dan tantangan terbesar bagaimana riset ini menjadi inovasi dan produk yang bisa dikomersialisasikan, ini tugas badan (BRIN) saya," tuturnya.

Dia mengatakan Indonesia harus melakukan percepatan untuk transformasi ekonomi dan teknologi dari negara berbasis sumber daya alam dan efisiensi menjadi negara berbasis inovasi.

"Kalau kita hanya bergantung pada harga komoditas tadi kita hanya bergantung pada nasib baik. Ekonomi tidak bergantung pada nasib baik tapi kemampuan manusia untuk bisa mengolah sumber daya untuk menjadi kompetitif dan bernilai tambah tinggi," tutupnya.

"Persaingan negara sudah berdasarkan pada inovasi dan sudah spesifik kepada product development or product competition," ujarnya.

Dia mengatakan saat ini bukan hanya mengandalkan kemampuan penguasaan teknologi tapi juga kemampuan memanfaatkan dan mengoptimalkan teknologi dan menciptakan inovasi.

"Jadi negara maju lebih dipandang di mata dunia karena inovasinya," ujarnya.


Baca juga: Dewan Riset sudah pernah kembangkan sistem riset terintegrasi
Baca juga: Menristek: Riset akan fokus ke inovasi yang dibutuhkan masyarakat
Baca juga: LIPI: BRIN dapat arahkan riset lebih terkoordinasi, terarah dan fokus
Baca juga: Nasir: Menteri mendatang dapat wujudkan BRIN dan PT berkelas dunia