Kerugian sektor pertanian Sigi pascabencana capai Rp300 miliar

id PEMKAB SIGI,PERTANIAN SIGI,PETANI SIGI,BUPATI SIGI

Kerugian sektor pertanian Sigi pascabencana capai Rp300 miliar

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta didampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian dan Hortikultra dan Perkebunan, Mulyadi menyerahkan buku tabungan petani dan kartu tani kepada petani di Kecamatan Dolo, berlangsung di Desa Potoya, Selasa (26/11). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Kerugian kurang lebih mencapai Rp300 miliar/musim tanam setelah gempa dan likuifaksi menghantam Kabupaten Sigi yang mengakibatkan sektor pertanian rusak parah
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, melalui Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perkebunan mencatat kerugian di sektor pertanian akibat terdampak bencana gempa dan likuifaksi hampir mencapai Rp300 miliar/musim tanam.

"Kerugian kurang lebih mencapai Rp300 miliar/musim tanam setelah gempa dan likuifaksi menghantam Kabupaten Sigi yang mengakibatkan sektor pertanian rusak parah," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Mulyadi di Sigi, Selasa.

Nilai kerugian sektor pertanian Kabupaten Sigi, disampaikan Mulyadi saat menyampaikan sambutan dalam seremonial penyerahan bantuan alat mesin pertanian berupa 14 unit traktor tangan kepada petani di Kecamatan Dolo yang berlangsung di Desa Potoya.

Kondisi sektor pertanian Sigi saat itu, menurut dia, diperparah oleh kerusakan irigasi yang menjadi sumber air utama petani untuk mengolah lahan pertanian  saat bencana menghantam Kabupaten Sigi.

Karena itu, sebut Mulyadi, petani di Sigi terdampak paling parah saat bencana itu melanda karena selain sebagai korban bencana. Petani juga kehilangan lapangan pekerjaan karena lahan pertanian rusak total.

Baca juga: Bencana Sulteng timbulkan kerugian Rp18,48 triliun, butuh 6.504 hunian tetap

Data  Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan menunjukkan bahwa  6.999 hektare lahan pertanian terdampak bencana.

Karena itu, Mulyadi menyebut kondisi itu harus segera diintervensi agar sektor pertanian dan petani segera pulih.Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada petani.

"Bantuan itu meliputi pembangunan sumur dangkal, dan pompa air kepada petani agar mereka mendapatkan air untuk mengolah lahan," sebutnya.

Kemudian, pemberian bantuan traktor tangan dan bibit benih kepada petani lewat gabungan kelompok tani dan kelompok tani di masing-masing kecamatan.

"Pascabencana kerja Pemkab Sigi sangat berat, khusus untuk sektor pertanian, mestinya Pemkab Sigi telah meletakkan dasar-dasar pembangunan sektor pertanian. Namun karena bencana, pemkab harus kembali menata apa yang telah dilakukan sebelumnya," ujarnya.

Ia menambahkan, sektor pertanian harus terus digenjot sebagai salah satu upaya pembentukan kekuatan kemandirian ekonomi masyarakat di Sigi.***