Baghdad (ANTARA) - Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr pada Senin mengatakan pihaknya bersedia bekerja sama dengan kelompok milisi dukungan Iran - musuh politiknya - untuk mengakhiri keberadaan militer Amerika Serikat di Irak melalui cara-cara politik dan hukum.
Jika tidak berhasil, ia akan "mengambil tindakan lain" dalam kerja sama dengan musuhnya untuk mengusir pasukan AS. Milisi Sadr memerangi pasukan AS selama bertahun-tahun menyusul invasi Washington dan tergulingnya Saddam Hussein pada 2003.
Sadr, yang menggambarkan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menolak pengaruh Iran dan juga AS, melalui pernyataan menyeru milisi dukungan Iran agar menghindari "tindakan tak bertanggung jawab" yang dapat dimanfaatkan untuk membenarkan serangan terhadap Irak.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
TNI AL siapkan KRI Halasan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Kompolnas: Bentrok TNI AL dan Brimob di Sorong harusnya bisa dicegah
Selasa, 16 April 2024 10:52 Wib
Ronaldo beri ucapan selamat Idul Fitri untuk umat Islam di dunia
Kamis, 11 April 2024 7:10 Wib
Kasus pemalsuan akta notaris Yayasan Al Khairaat dihentikan
Senin, 8 April 2024 12:28 Wib
Dua ormas Golkar serahkan dukungan untuk Airlangga Hartarto
Minggu, 7 April 2024 20:27 Wib
Dubes Iran: Hari Al-Quds momentum sampaikan solidaritas Palestina
Kamis, 4 April 2024 8:51 Wib
Pemkab Sigi resmikan Al-Quran Center sebagai pusat pelatihan
Jumat, 29 Maret 2024 18:37 Wib
Polda Sulteng tingkatkan kecintaan para generasi muda terhadap Al Quran
Selasa, 26 Maret 2024 19:31 Wib