Pengusaha bawang goreng Palu harap produksi petani meningkat 2020

id bawang, goreng

Pengusaha  bawang goreng Palu harap produksi petani meningkat 2020

Ilustrasi. Seorang konsumen sedang pemperhatikan produk bawang goreng di salah satu gerai oleh-oleh khas Palu, Kamis (17/10/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Kalangan pengusaha industri kecil menengah (IKM) bawang goreng di Palu, Sulawesi Tengah, berharap pada musim tanam 2020, produksi petani meningkat lebih bagus dari sebelumnya.

M Suwarno, seorang pengusaha bawang goreng di Palu, Senin mengatakan selama 2019 terjadi penurunan produksi bawang goreng karena kekurangan stok bahanbaku bawang.

Penurunannya lebih dari 50 persen sehingga pada 2020 ini diharapkan bisa meningkatkan kembali produksi tentu harus ditopang dengan ketersediaan bahan baku bawang.

Dia mengaku mengalami kekurangan bahan baku karena banyak petani yang mengalami dampak dari bencana alam gempabumi yang terjadi pada 28 September 2018.

Banyak lahan kebun bawang sebagaqi bahan baku bawang goreng di Lembah Palu maupun Kabupaten Sigi yang sama sekali tidak bisa diolah karena lahannya hancur dan juga irigasi rusak total diterjang gempa.

"Kami berharap pada 2020 ini tidak lagi kesulitan bahan baku sehingga pengusaha bawang goreng bisa meningkatkan kembali prodiksi mereka," kata pimpinan UD Bawang Goreng Mbok Sri Palu itu.

Hal senada juga disampaikan Sri Rejeki,seorang pengusaha bawang goreng di kawasan Palu Selatan. Ia juga membenarkan sepajang 2019 dihadapkan pada kekurangan bahan baku.

Akibatnya, kata dia, berdampak pada produksi ikut menurun. Bahkan karena dua sentra produksi bawang di Lembah Palu dan Kabupaten Sigi terdampak bencana gempabumi dan likuefaksi, bahan baku bawang goreng terpaksa didatangkan dari Kabupaten Parigi Moutong."Itupun stoknya terbatas dan kualitas bawang kecil-kecil," kata Sri Rejeki.

Menurut dia, jika kualitasnya seperti itu,tentu jumlah bahan baku yang dibutuhkan akan lebih banyak dibandingkan jika kualitas bawangnya besar-besar.

Diapun berharap 2020 ini stok bahan baku akan kembali meningkat dan pengusaha industri bawang goreng bisa pula meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat seiring dengan kebutuhan.