Ankara (ANTARA) - Turki akan mengekspor alat deteksi virus corona buatan dalam negeri ke Uzbekistan dan Kyrgyzstan.
Hasil dari alat tersebut nantinya dapat diketahui dalam dua jam, demikian menteri kesehatan pada Jumat.
Wabah virus corona China tidak menunjukkan tanda-tanda mencapai puncaknya, dengan otoritas kesehatan melaporkan lebih dari 5.000 kasus baru pada Jumat.
Awal Februari Turki membawa pulang 42 warganya dari Wuhan di China, pusat wabah virus corona. Pihaknya melakukan karantina terhadap mereka selama dua pekan sambil dilakukan pemeriksaan.
Berbicara di Ankara usai masa karantina berakhir tanpa temuan infeksi, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan alat deteksi virus corona memiliki tingkat akurasi 99,6 persen.
Alat tersebut diproduksi sesuai data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu 90-120 menit, katanya.
Kyrgyzstan and Uzbekistan masing-masing mengajukan permintaan sekitar 10.000 alat deteksi dan Turki akan mulai mengekspornya dalam beberapa hari ke depan, kata Koca. "Kami akan mengekspor ini sesuai dengan permintaan yang kami terima."
Ankara menyebutkan tidak ada kasus virus corona yang diketahui di negara tersebut dan otoritas saat ini menggunakan kamera thermal di bandara serta langkah pencegahan lainnya.
Maskapai Turki juga menghentikan sementara penerbangan ke China setelah WHO menyatakan wabah virus corona sebagai darurat global.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Brida Sulteng serahkan bantuan alat pemanggil ikan kepada nelayan
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
BPBD Kabupaten Sigi kerahkan alat berat untuk normalisasi aliran sungai di Sambo
Sabtu, 13 April 2024 18:09 Wib
Presiden Korsel : izin medis tak boleh dijadikan alat melawan rakyat
Selasa, 19 Maret 2024 13:23 Wib
Petugas KPK bawa alat hitung uang saat geledah rumah Hanan
Kamis, 7 Maret 2024 5:40 Wib
Bawaslu Palu turunkan APK Pemilu pada masa tenang
Minggu, 11 Februari 2024 16:40 Wib
KLHK dorong pengelolaan daur ulang sampah alat peraga kampanye
Senin, 22 Januari 2024 15:09 Wib
Menghadirkan pemilu asyik agar partisipasi naik
Senin, 22 Januari 2024 8:25 Wib
Tenaga lokal berbasis gender di industri tambang
Selasa, 16 Januari 2024 20:18 Wib