Jakarta (ANTARA) - Peneliti menemukan bebatuan di China utara yang mungkin jadi fosil tanaman hijau tertua yang pernah ditemukan, berupa rumput laut kecil yang memenuhi dasar laut sekitar satu miliar tahun lalu dan menjadi bagian revolusi purba kehidupan di Bumi.
Dilansir Reuters, peneliti mengatakan tanaman yang disebut Proterocladus antiquus itu berukuran butiran beras dan bercabang-cabang tipis, tumbuh di air dangkal dan menempel di dasar laut dengan struktur serupa akar.
Memang terlihat kecil, tapi Proterocladus--bentuk dari ganggang hijau--adalah satu dari organisme terbesar di masanya, berbagi laut hanya dengan bakteri dan mikroba lain. Mereka melakukan fotosintesis, mengubah energi dari cahaya menjadi energi kimia dan memproduksi oksigen.
"Proterocladus antiquus adalah kerabat dekat nenek moyang dari semua tanaman hijau yang hidup hari ini," kata Qing Tang, seorang peneliti pasca-doktoral Virginia Tech di bidang paleobiologi yang mendeteksi fosil-fosil di batu yang digali di Provinsi Liaoning dekat kota Dalian dan penulis utama dari studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.
Biosfer Bumi sangat bergantung pada tumbuhan untuk makanan dan oksigen. Tanaman di darat yang pertama, diduga keturunan rumput laut hijau, muncul sekitar 450 juta tahun lalu.
Ada evolusi terjadi di Bumi sekitar dua miliar tahun lalu dari sel sederhana seperti bakteri menjadi anggota pertama grup bernama eukaryotes yang menjadi fungi, tumbuhan dan binatang.
Tumbuh-tumbuhan yang pertama adalah organisme satu sel. Transisi menjadi tanaman dengan banyak sel seperti Proterocladus adalah perkembangan penting yang memberi jalan untuk tanaman-tanaman lain di bumi, dari pakis hingga si penangkap lalat Venus.
Proterocladus berusia 200 juta tahun lebih tua dari rumput laut hijau paling awal yang diketahui sebelumnya. Salah satu kerabat modernnya adalah sejenis rumput laut yang bisa dimakan, selada laut.
Proterocladus adalah fosil tanaman hijau tertua yang tidak ambigu. Fosil-fosil dari kemungkinan tanaman hijau bersel tunggal yang lebih tua masih jadi bahan perdebatan.
Tumbuhan bukanlah yang pertama melakukan fotosintesis. Mereka punya nenek moyang yang tampaknya punya seluler fotosintesis dari jenis bakteri bernama cyanobacteria.
Nenek moyang dari semua tumbuhan hijau melahirkan dua cabang besar salah satunya sebagian tanaman air dan semua tanaman darat, satu lagi, grup di mana Proterocladus berada, terdiri dari tanaman air saja.
"Proterocladus antiquus," kata penulis penelitian dari Virginia Tech, Shuhai Xiao, "adalah saudara dari nenek moyang semua tanaman hijau yang masih ada sekarang."
Berita Terkait
TNI AL siapkan KRI Halasan uji tembak rudal pada Latopslagab 2024
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Indonesia serukan strategi mitigasi bencana laut dalam forum PBB
Rabu, 17 April 2024 6:30 Wib
Indonesia berkepentingan redam konflik di Laut China Selatan
Minggu, 14 April 2024 9:28 Wib
Sensasi mudik menggunakan kapal laut Ambon - Jakarta
Minggu, 7 April 2024 20:54 Wib
Pemudik menginap di Pelabuhan Pantoloan
Senin, 1 April 2024 21:16 Wib
Pemprov-Sulteng fasilitasi mudik gratis jalur laut ke empat daerah
Senin, 1 April 2024 19:13 Wib
BMKG prakirakan cuaca cukup kondusif dominan hujan ringan
Kamis, 28 Maret 2024 6:54 Wib
KMP-Dolosi disiapkan layani pelayaran mudik lebaran
Senin, 25 Maret 2024 21:58 Wib