Bulog Sulteng akan dapat pasokan gula pasir untuk kebutuhan Lebaran

id gula

Bulog Sulteng  akan dapat pasokan gula pasir untuk kebutuhan Lebaran

Pemprov Sulteng beberapa waktu lalu menggelar operasi pasar gula pasir . ANTARA/Anas Masa

Palu (ANTARA) - Bulog Sulawesi Tengah dalam waktu dekat ini akan mendapatkan pasokan gula pasir dari Lampung guna memenuhi kebutuhan masyarakat menghadapi Lebaran 2020.

Kepala Bidang Pengadaan dan Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng, Amir Sube kepada ANTARA di Palu, Jumat, membenarkan dalam satu-dua hari ini kapal yang mengangkut empat unit kontener gula pasir dari lampung akan tiba di Pelabuhan Pantoloan Palu.

Jika pasokan kebutuhan pokok itu sudah masuk, langsung didistribusikan ke pasaran untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga diharapkan dapat menekan gejolak harga gula pasir di tingkat pengecer yang sudah berlangsung hampir dua bulan terakhir ini.

Sulteng, kata dia, akan mendapat pasokan gula pasir sebanyak 850 ton yang berasal dari Lampung, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. "Kalau gula pasir yang dari DKI Jakarta itu adalah gula impor," katanya.

Kepala Seksi penjualan ritel Bidang Komersil Perum Bulog Sulteng, Try mengatakan tahap pertama ini akan masuk gula pasir dari Lampung sekitar 150 ton.

Menurut dia, jika gula tersebut sudah tiba akan disalurkan ke pasar dengan harga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.
HET gula pasir ditetapkan pemerintah sebesar Rp12.500/kg.

Harga gula pasir di tingkat pengecer saat ini masih berkisar Rp19.000/kg.Tingginya harga dikarenakan stok gula pasir di tingkat distributor maupun pengecer masih kurang, sedangkan permintaan masyarakat terus meningkat.

Try menambahkan beberapa waktu lalu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng telah melaksanakan operasi pasar khusus untuk komoditi gula pasir.

Kegiatan itu dilakukan selain untuk membantu masyarakat dalam rangka menghadapi Ramadhan, juga sebagai upaya menstabilkan harga gula pasir di tingkat pengecer.

Namun, karena stok juga terbatas, operasi pasar tetap belum mampu menekan gejolak harga gula pasir di pasaran.

Tetapi, kata dia, paling tidak kegiatan tersebut sudah dapat membantu masyarakat kalangan bawah yang paling merasakan dampak dari kenaikan harga gula pasir di tingkat pengecer.