Pemprov Sulteng dorong seluruh daerah miliki poktan pekarangan

id kelompok, tani, dinas, sulteng

Pemprov Sulteng  dorong seluruh daerah miliki poktan pekarangan

Kepala Dinas TPH Sulteng, Tri Iriyani Lamakampali meninjau hasil pertanian yang dipasarkan oleh petani di pasar tani, yang diselenggarakan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah, di Palu (Medio Agustus 2020). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura mendorong seluruh daerah di provinsi tersebut untuk memiliki kelompok tani (poktan) pekarangan.

"Tahun ini baru ada 129 kelompok tani pekarangan di Sulteng, tapi tahun 2021 ditargetkan semua kabupaten dan kota sudah punya kelompok tani pekarangan," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah, Trie Iriyani Lamakampali di Palu, Selasa.

Ia mengatakan hingga kini belum semua daerah yang memiliki kelompok tani pekarangan, dan sejak 2018 baru ada lima kabupaten di Sulteng yang melaksanakan program tersebut, yakni Kabupaten Buol, Tolitoli, Parigi Moutong, Banggai dan Poso.

Oleh karena itu, Trie meminta semua jajarannya di daerah untuk melaksanakan program nasional dari Kementerian Pertanian tersebut untuk membentuk kelompok tani pekarangan agar tidak ada lahan yang menganggur atau pekarangan rumah tidak ada yang terlantar.

Ia mengatakan Kemeneterian Pertanian mendorong program tersebut guna meningkatkan ekonomi masyarakat melalui program pengembangan tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman obat-obatan.

"Jika program ini berhasil, niscaya selain untuk kebutuhan rumah tangga bisa terpenuhi melalui kelompok tani pekarangan yang ada di setiap desa/kelurahan, juga tentu sebagian bisa dijual ke pasar untuk menambah penghasilan keuangan rumah tangga," ujarnya.

Menurut dia, untuk mengembangkan komoditas tersebut tidak perlu lahan pekarangan yang luas, yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam berbagai jenis komoditi pangan dan hortikultura.

"Dengan demikian, tidak perlu lagi harus ke pasar untuk membeli beberapa kebutuhan sehari-hari, karena sudah tersedia di pekarangan rumah. Dan daerah di Sulteng yang telah memiliki kelompok tani pekarangan ini umumnya berhasil," ujarnya.