Gubernur Sulteng: Pernikahan di usia dini sangat merugikan anak

id BKKBN Provinsi Sulteng,DP3A Sulteng,Maria Ernawati,Longki Djanggola,nikah dini,perkawinan anak,nikah muda,Pemprov Sulten

Gubernur Sulteng: Pernikahan di usia dini sangat merugikan anak

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menerima kunjungan silaturahim Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati, berlangsung di ruang kerja Gubernur Sulteng, di Palu, Senin. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyatakan pernikahan usia anak atau pernikahan di usia dini, sangat merugikan anak sebagai generasi muda.

"Ada banyak kerugian yang akan menimpa pasangan usia anak misalnya, calon bayi berpotensi stunting, kematian ibu melahirkan, perceraian dini, kemiskinan dan putus sekolah," ungkap Gubernur Sulteng Longki Djanggola saat menerima kunjungan Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati, di Palu, Senin.

Kunjungan Kepala BKKBN Sulteng dimaksudkan untuk melapor kepada Gubernur Longki Djanggola terkait dengan rencana peluncuran program "integrasi patujua" sebagai strategi percepatan penurunan perkawinan anak yang kian mengkhawatirkan.

Kepada Gubernur, Maria Ernawati mengemukakan meski negara telah menerbitkan perundang-undangan yang memuat tentang larangan pernikahan usia dini atau pernikahan usia anak, akan tetapi faktanya masih banyak masyarakat yang mendukung penikahan usia anak itu sendiri.

Maria juga menyebut bahwa Sulteng menduduki peringkat ke lima dengan jumlah perkawinan anak terbanyak selain Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Sementara dari hasil mini survei BKKBN, menunjukkan motif agama jadi alasan terkuat mengapa masyarakat, khususnya orangtua dan pasangan belia mendukung perkawinan anak.

“Karena takut zina maka memilih nikah dini," ungkap Maria Ernawati.

Berkaitan dengan anggapan itu, Gubernur mengatakan bahwa hal itu hanyalah salah satu pembenaran untuk melegalkan perkawinan anak, selain faktor budaya yang masih kuat dipegang masyarakat.

“Ada anggapan mengawinkan anak di usia dini, itu malah suatu kebanggaan," ucap Gubernur.

Karena itu, Gubernur sangat mengapresiasi terobosan program integrasi patujua yang diangkat BKKBN Sulteng, untuk mempercepat penurunan perkawinan anak di Sulteng.

“Paling penting sosialisasinya supaya berjalan dengan baik, fokus dan terarah,” tekan Gubernur.

Ia juga meminta BKKBN dalam menjalankan program tersebut menyertakan para tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk membantu pencegahan karena akar masalah terjadinya perkawinan usia dini antara lain budaya, orangtua.

“Saya harap harus betul-betul dicarikan solusinya dan mudah-mudahan peluncuran integrasi patujua sukses,” harapnya.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola menerima kunjungan silaturahim Kepala BKKBN Provinsi Sulteng Maria Ernawati, berlangsung di ruang kerja Gubernur Sulteng, di Palu, Senin. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)