1.514 warga Sulawesi Tengah terkonfirmasi positif COVID-19

id Sulteng,Sandi,Palu,Resesi

1.514 warga Sulawesi Tengah  terkonfirmasi positif COVID-19

Sejumlah petugas mengangkat peti jenazah seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 dari kendaraan untuk dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (11/5/2020). PDP berusia 56 tahun itu meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Undata Palu. Data Gugus Tugas COVID-19 Sulteng per 11 Mei 2020, jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 83 orang, PDP 31 orang, 3 meninggal dunia, dan 13 orang dinyatakan sembuh. ANTARAFOTO/Eddy Djunaedi/bmz/hp.

Palu (ANTARA) - Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Moh Haris menyatakan 1.514 warga di sejumlah kota dan kabupaten di provinsi itu telah terinfeksi dan dinyatakan positif COVID-19.

"Hari ini 61 orang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usap (swab), sehingga secara kumulatif menjadi 1.514 orang," kata Moh Haris di Palu, Minggu malam.
 

Ia menerangkan ke-61 orang yang terpapar positif COVID-19 itu berada di sejumlah daerah, yakni 21 orang di Kota Palu, 22 orang di Kabupaten Morowali, 10 orang di Donggala, satu orang di Poso, satu orang di Banggai, dua orang di Morowali Utara, satu orang di Parigi Moutong, dan tiga orang di Banggai Laut.

Selain itu, lanjutnya, 20 pasien COVID-19 yang masing-masing 11 orang di Palu, satu orang di Morowali, enam orang di Banggai, satu orang di Donggala, dan satu orang di Parigi Moutong dinyatakan sembuh hari ini, sehingga secara kumulatif total pasien COVID-19 Sulteng yang sembuh berjumlah 955 orang.

"Kemudian satu pasien COVID-19 di Banggai meninggal dunia, sehingga  pasien COVID-19 Sulteng yang meninggal menjadi 59 orang," ujarnya.

Haris menyebut saat ini 500 pasien masih menjalani karantina secara mandiri maupun di pusat pelayanan kesehatan milik pemerintah daerah setempat.

"Saat ini ada 230 sampel usap COVID-19 dalam pemeriksaan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu," tambahnya.
 

Ia berharap hasil pemeriksaan terhadap 320 sampel usap tersebut negatif agar tidak terjadi ledakan kasus COVID-19 di Sulteng.

Haris mengimbau masyarakat agar mendukung tim pengawas Dinas Kesehatan kabupaten dan kota di Sulteng yang melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Langkah tersebut sangat penting untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19 di Sulteng," katanya.