"Meskipun tahun ini pemerintah melarang masyarakat mudik, kami tetap menyiapkan personel menjaga objek-objek yang dinilai rawan keramaian dalam rangka mengantisipasi ancaman yang membahayakan keselamatan manusia," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan Palu Andrias Hendrik Johanes, di Palu, Senin.
Dia menjelaskan, objek-objek yang menjadi sasaran penjagaan yakni bandar udara, terminal, pelabuhan, jalan trans termasuk objek wisata karena tidak menutup kemungkinan setelah lebaran, warga melanjutkan aktivitas berwisata.
Oleh karenanya, dalam rangka antisipasi kemungkinan buruk, Kantor SAR Palu telah menginstruksikan seluruh Unit Siaga maupun Pos SAR yang tersebar di sejumlah kabupaten melakukan pemantauan terhadap aktivitas masyarakat.
"Kami membawahi dua pos dan dua Unit Siaga SAR yakni Pos SAR Parigi, Pos SAR Luwuk dan Unit Siaga SAR Morowali serta Unit Siaga SAR Tolitoli dan para personel sudah bersiaga sejak tanggal 6-24 Mei 2021," papar Andrias.
Selain personel, pihaknya juga didukung dengan sejumlah peralatan SAR yang di tempatkan pada sejumlah pos pengamanan, sebagai bentuk langkah antisipasi jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat.
Hal ini dilakukan, guna mewujudkan pelayanan SAR secara cepat, aman dan handal kepada masyarakat Sulteng menjelang hingga setelah hari Raya Idul Fitri.
"Iya, personel kami juga didukung dengan sejumlah peralatan SAR salah satunya kapal KN SAR Bhisma yang disiagakan di dermaga Pelabuhan Luwuk, Kabupaten Banggai. Lalu rigid inflatable boat, rubber boat, mobil rescue dan truk rescue angkut personel," ujar Andrias.
Pada operasi siaga SAR momen lebaran, pihaknya setiap hari bergantian melaksanakan patroli bersama unsur-unsur terkait seperti Dinas Perhubungan, TNI dan Polri dalam rangka antisipasi situasi kemungkinan-kemungkinan buruk.
Ia mengimbau, para personel yang ditugaskan di lapangan agar tetap mengedepankan protokol kesehatan COVID-19.
"Paling tidak mengenakan masker, menjaga jarak dan tentunya rajin mencuci tangan pakai sabun," demikian Andrias.
