Ia menjelaskan, pandemi COVID-19 yang masih berkepanjangan sangat dirasakan dampaknya oleh warga, khususnya warga prasejahtera atau kelompok-kelompok rentan lainnya di wilayah Provinsi Sulteng.
Ia mengemukakan, penyaluran bantuan beras juga sedang berlangsung di kabupaten lain di wilayah Sulteng dengan tujuan yang sama.
Bantuan tersebut, katanya, juga sejalan dengan upaya Pemprov Sulteng melakukan antisipasi rawan pangan, tidak terkecuali Parigi Moutong, meskipun kabupaten tersebut merupakan lumbung beras di Sulteng.
Abdullah menjelaskan, menurut catatan dinas pangan, di Parigi Moutong dua desa perlu langkah antisipasi rawan pangan, yakni Desa Sidole, Kecamatan Ampibabo dan Desa Toribulu Selatan, Kecamatan Toribulu.
Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai mengatakan, keterlibatan Pemprov Sulteng memberikan jaminan keandalan pangan kepada kabupaten itu patut diapresiasi.
"Kami berharap bantuan pangan yang diambil dari cadangan beras pemerintah tersalurkan tepat sasaran dengan harapan dapat meringankan beban warga kurang mampu supaya kebutuhan pokok mereka selalu terpenuhi," ujar Badrun.
Wabub juga berharap, Dinas Ketahanan Pangan Parigi Moutong intens berkoordinasi dengan instansi terkait, utamanya berkaitan dengan data warga miskin serta berkolaborasi dengan pemerintah desa.
"Warga tentu sangat membutuhkan beras. Oleh karena itu dalam pendistribusian nanti perlu keterlibatan pemerintah desa," katanya.