KONI Pusat: Mayoritas atlet PON Papua sudah divaksin

id PON Papua,vaksin atlet PON

KONI Pusat: Mayoritas atlet PON Papua sudah divaksin

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Letjen (Purn) Marciano Norman. ANTARA/HO-FMB9/aa. (Handout FMB9)


Keterangan

Jakarta (ANTARA) - Berita sebagai ralat atas berita sebelumnya yang berjudul "Vaksinasi atlet PON Papua capai 70 persen" yang tayang pada Kamis, 12 Agustus pukul 21.07 WIB. Judul semula menyebut vaksinasi atlet PON Papua sudah mencapai 70 persen. Seharusnya, atlet yang akan berlaga di PON Papua rata-rata sudah menerima dua dosis vaksin, tetapi belum diketahui jumlah persentase atlet yang telah menerima vaksinasi COVID-19.

Atas kesalahan tersebut, kami memohon maaf

salam
Redaktur Olahraga 



Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman mengatakan bahwa mayoritas atlet yang akan tampil dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 Papua rata-rata sudah menerima vaksin COVID-19 sebulan jelang pesta multievent nasional empat tahunan tersebut.

“Atlet rata-rata di seluruh Indonesia termasuk Papua mereka sudah divaksin, sudah dosis kedua. Kalau masih ada yang kurang kemungkinan persentasenya kecil ,” kata Marciano dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.

Vaksinasi COVID-19 bagi para atlet dan ofisial PON Papua diharapkan dapat selesai pada akhir Agustus, mengingat sudah ada beberapa cabang olahraga yang akan berlangsung lebih awal pada 22 September mendatang.

Sementara itu, vaksinasi untuk warga sekitar arena PON Papua, kata Marciano, baru mencapai 40 persen. Pihaknya akan terus mendorong agar vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat sekitar bisa mencapai minimal 70 persen sebelum PON dimulai.

PON Papua 2021 akan berlangsung pada 2-15 Oktober dengan diikuti 6.496 atlet, 3.300 ofisial, dan 1.157 wartawan.

Marciano mengakui bahwa menyelenggarakan kejuaraan besar di tengah pandemi merupakan tantangan. Namun dia memastikan Panitia Besar atau PB PON dan KONI Pusat selaku penanggung jawab pelaksanaan event tersebut akan memprioritaskan kesehatan seluruh peserta selama ajang itu berlangsung.

Ia mengatakan telah belajar banyak dari penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang menerapkan sistem semi-bubble dalam upaya meminimalisir penularan virus. Ia pun membuka opsi untuk mengadopsi format serupa dalam PON Papua.

Namun ia masih perlu menunggu “Playbook” atau buku panduan terkait aturan yang dirancang untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 selama gelaran pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

“Prokes jadi atensi kami semua, salah satu kunci Olimpiade Tokyo bisa berjalan baik karena penerapan prokes ketat,”

“Prokes untuk atlet, ofisial, dan media harus datang dengan hasil PCR tes. Lalu secara berkala akan dilakukan swab test apabila dipandang perlu. Kalau ada atlet, ofisial, wartawan terindikasi akan diambil langkah-langkah darurat,”ujar dia.

Marciano Norman menambahkan rumah sakit rujukan COVID-19 juga sudah disiapkan di empat wilayah penyelenggaraan PON Papua.