DPRD minta Pemkot Palu kembali buka pelayanan 24 jam di Puskesmas

id Sulteng,Palu,Ppkm,Dprd ,DPRD palu

DPRD minta Pemkot Palu  kembali buka pelayanan 24 jam di Puskesmas

Wakil Ketua DPRD Kota Palu Rizal Dg Sewang. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Palu (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palu mengaktifkan kembali pelayanan 24 jam di semua pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas).

Wakil Ketua DPRD Palu Rizal Dg Sewang mengatakan permintaan itu didasari atas insiden penolakan ibu hamil yang akan melahirkan oleh sejumlah rumah sakit yang menyebabkan salah satu ibu hamil meninggal dunia di kota itu beberapa hari lalu.

"Ini tamparan keras buat kita semua, yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Saran kami sebaiknya layanan 24 jam kembali diaktifkan. Tujuannya jika kapasitas tempat perawatan di rumah sakit sudah penuh sementara warga yang butuh penanganan medis masih banyak maka bisa dirujuk ke Puskesmas,"katanya, Kamis.

Ia menyatakan Pemkot tidak perlu sungkan untuk melanjutkan program layanan 24 jam di Puskesmas yang menjadi program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu sebelumnya.

"Sebab layanan 24 jam di Puskesmas menjadi alternatif warga untuk mendapat pertolongan pertama selain pergi ke rumah sakit. Termasuk bagi ibu hamil yang tengah kontraksi dan akan melahirkan pada malam hari," ujarnya.

Jika Pemkot Palu, lanjutnya, berdalih terkendala anggaran, maka ada banyak solusi untuk mengatasi permasalahan itu. Salah satunya mengoptimalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menunjang pembangunan sehingga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Palu bisa difokuskan untuk memenuhi hak dasar lainnya.

"Agak ironis, untuk penanganan sampah pemerintah rela berhutang. Sementara pemenuhan hak dasar masyarakat yang diatur dalam perundang-undangan yaitu mendapat pelayanan kesehatan terabaikan,”terangnya.

Sementara Ketua Komisi A DPRD Palu Mutmainah Korona meminta Pemkot Palu segera mengevaluasi pelayanan ibu melahirkan di rumah sakit di tengah pandemi pasca insiden penolakan tersebut.

“Menurut saya ini sudah menjadi urgen pada situasi pandemi. Ada banyak ibu yang akan melahirkan dan mengalami banyak masalah karena pandemi COVID-19, baik mereka sebagai pasien COVID-19 maupun tidak. Saya berharap ini tidak boleh terulang lagi. Harus segera dibenahi," ucapnya.