Banggai (ANTARA) - PT Donggi-Senoro LNG dalam upaya pelestarian satwa endemik Sulawesi, burung maleo (Macrocephalon maleo) yang terancam punah terus melakukan inovasi dengan menggandeng berbagai pihak yang peduli, terutama di kalangan muda.
Terbaru, DSLNG menggelar pengukuhan Komunitas Pecinta Maleo (KPM) bertempat di Community Learning Center (CLC) di area Kilang DSLNG di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Senin (25/10).
KPM adalah wadah bagi para pemuda dari berbagai Kelompok Pecinta Alam (KPA) di sekitar Kilang DSLNG yang memiliki kepedulian yang sama terhadap pelestarian maleo.
Komunitas ini ditujukan untuk menjaring orang-orang yang nantinya akan bersinergi bersama untuk membuat inovasi menjaga keberlangsungan habitat maleo di Sulawesi Tengah, khususnya di Kecamatan Batui.
Pengukuhan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Syafrudin Hinelo, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Bakiriang, I Nyoman Ardika, para aktivis lingkungan hidup, dan perwakilan masyarakat adat Batui.
Dalam sambutannya, CSR Manager DSLNG Pandit Pranggana berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk berperan aktif di masyarakat dalam mengampanyekan pentingnya pelestarian burung maleo, dengan menjaga habitat dan meningkatkan populasi maleo, serta menjadikan KPM sebagai fungsi kontrol di masyarakat dan Pemerintah dalam mengadvokasi eksistensi maleo di berbagai bidang.
Jam’un Hakim, selaku salah satu Dewan Pendiri dari KPM dari kalangan masyarakat adat Batui, mengaku sangat mengapresiasi pembentukan komunitas ini. “Kegiatan pelestarian maleo ini sudah dilakukan DSLNG sejak tahun 2013.
Dan hal ini patut diapresiasi, sebab menjaga habitat maleo, sama dengan menjaga keberlangsungan tradisi Tumpe (upacara adat tahunan pengantaran telur burung maleo di Batui-pen) yang sudah berlangsung sejak dulu,” sebutnya.
Pernyataan ini merujuk pada peran DSLNG selama ini yang konsisten sebagai pihak pertama di dunia yang melaksanakan upaya konservasi maleo di luar habitatnya (ex-situ) di Maleo Conservation Center DSLNG di dalam areal CLC sejak 5 Juni 2013 silam.
Atas upaya itu DSLNG diberi Penghargaan dari United Nations Environmental Programme (UNEP) yaitu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi lingkungan hidup sebagai yang pertama melakukan konservasi eksitu.
DSLNG juga menjadi yang pertama dalam sejarah berhasil menetaskan burung maleo generasi Fillial 1 dari hasil perkawinan burung maleo hasil penangkaran eksitu-nya pada 2019 lalu.
Bagi Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Bakiriang, I Nyoman Ardika, melihat semangat generasi muda saat ini dalam upaya konservasi, memberi harapan dan sangat membantu pihaknya mengampanyekan pelestarian maleo.
Sekarang, semakin banyak pihak yang menyadari bahwa maleo bukan hanya tanggung jawab institusinya, tapi menjadi satu gerakan bersama-sama semua pihak.
Selain pengukuhan KPM, dalam acara ini juga diluncurkan situs resmi KPM yang bisa diakses publik di http://komunitas-maleo.org/ untuk mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh KPM, serta dapat turut berpartisipasi menjadi relawan ataupun bagian dari KPM itu sendiri. (*)
Berita Terkait
DSLNG gelar halalbihalal bersama jurnalis Banggai dan komunitas relawan
Senin, 22 April 2024 9:52 Wib
Pererat silaturahmi, DSLNG dukung safari ramadan sekitar kilang
Kamis, 4 April 2024 12:56 Wib
DSLNG terima kunjungan Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah
Kamis, 28 Maret 2024 15:06 Wib
Komitmen tinggi terhadap lingkungan hidup, DSLNG kembali terima penghargaan PROPER biru
Kamis, 14 Maret 2024 12:40 Wib
DSLNG terima penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak atas kontribusi penerimaan pajak 2023
Kamis, 7 Maret 2024 22:13 Wib
DSLNG ramaikan bursa kerja Banggai 2024
Selasa, 5 Maret 2024 17:09 Wib
DSLNG peringati Bulan K3 Nasional 2024 dengan berbagai kegiatan
Selasa, 27 Februari 2024 10:59 Wib
11 Peserta OPA DSLNG dipastikan sudah bekerja sebagai operator LNG
Selasa, 20 Februari 2024 2:18 Wib