Dukung konservasi, DSLNG kukuhkan Komunitas Pecinta Maleo

id Dslng

Dukung konservasi, DSLNG kukuhkan Komunitas Pecinta Maleo

DSLNG menggelar pengukuhan Komunitas Pecinta Maleo (KPM) bertempat di Community Learning Center (CLC) di area Kilang DSLNG di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Senin (25/10/2021). Foto Dokumentasi DSLNG

Banggai (ANTARA) - PT Donggi-Senoro LNG dalam upaya pelestarian satwa endemik Sulawesi, burung maleo (Macrocephalon maleo) yang terancam punah terus melakukan inovasi dengan menggandeng berbagai pihak yang peduli, terutama di kalangan muda.

Terbaru, DSLNG menggelar pengukuhan Komunitas Pecinta Maleo (KPM) bertempat di Community Learning Center (CLC) di area Kilang DSLNG di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Senin (25/10).

KPM adalah wadah bagi para pemuda dari berbagai Kelompok Pecinta Alam (KPA) di sekitar Kilang DSLNG yang memiliki kepedulian yang sama terhadap pelestarian maleo.

Komunitas ini ditujukan untuk menjaring orang-orang yang nantinya akan bersinergi bersama untuk membuat inovasi menjaga keberlangsungan habitat maleo di Sulawesi Tengah, khususnya di Kecamatan Batui.

Pengukuhan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Syafrudin Hinelo, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah yang diwakili Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Bakiriang, I Nyoman Ardika, para aktivis lingkungan hidup, dan perwakilan masyarakat adat Batui.
 
DSLNG menggelar pengukuhan Komunitas Pecinta Maleo (KPM) bertempat di Community Learning Center (CLC) di area Kilang DSLNG di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Senin (25/10). Foto Dokumentasi DSLNG

Dalam sambutannya, CSR Manager DSLNG Pandit Pranggana berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk berperan aktif di masyarakat dalam mengampanyekan pentingnya pelestarian burung maleo, dengan menjaga habitat dan meningkatkan populasi maleo, serta menjadikan KPM sebagai fungsi kontrol di masyarakat dan Pemerintah dalam mengadvokasi eksistensi maleo di berbagai bidang.

Jam’un Hakim, selaku salah satu Dewan Pendiri dari KPM dari kalangan masyarakat adat Batui, mengaku sangat mengapresiasi pembentukan komunitas ini. “Kegiatan pelestarian maleo ini sudah dilakukan DSLNG sejak tahun 2013.

Dan hal ini patut diapresiasi, sebab menjaga habitat maleo, sama dengan menjaga keberlangsungan tradisi Tumpe (upacara adat tahunan pengantaran telur burung maleo di Batui-pen) yang sudah berlangsung sejak dulu,” sebutnya.

Pernyataan ini merujuk pada peran DSLNG selama ini yang konsisten sebagai pihak pertama di dunia yang melaksanakan upaya konservasi maleo di luar habitatnya (ex-situ) di Maleo Conservation Center DSLNG di dalam areal CLC sejak 5 Juni 2013 silam.

Atas upaya itu DSLNG diberi Penghargaan dari United Nations Environmental Programme (UNEP) yaitu Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membidangi lingkungan hidup sebagai yang pertama melakukan konservasi eksitu.

DSLNG juga menjadi yang pertama dalam sejarah berhasil menetaskan burung maleo generasi Fillial 1 dari hasil perkawinan burung maleo hasil penangkaran eksitu-nya pada 2019 lalu.
 
DSLNG menggelar pengukuhan Komunitas Pecinta Maleo (KPM) bertempat di Community Learning Center (CLC) di area Kilang DSLNG di Desa Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada Senin (25/10). Foto Dokumentasi DSLNG

Bagi Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Bakiriang, I Nyoman Ardika, melihat semangat generasi muda saat ini dalam upaya konservasi, memberi harapan dan sangat membantu pihaknya mengampanyekan pelestarian maleo.

Sekarang, semakin banyak pihak yang menyadari bahwa maleo bukan hanya tanggung jawab institusinya, tapi menjadi satu gerakan bersama-sama semua pihak.

Selain pengukuhan KPM, dalam acara ini juga diluncurkan situs resmi KPM yang bisa diakses publik di http://komunitas-maleo.org/ untuk mengetahui gerakan-gerakan yang dilakukan oleh KPM, serta dapat turut berpartisipasi menjadi relawan ataupun bagian dari KPM itu sendiri. (*)