28 lansia-disabilitas di Parimo mendapat alat bantu aktivitas Kemensos

id Bansos, disabilitas, lansia, dinsosparimo, pemkabparimo, Djakaria, Sulteng

28 lansia-disabilitas di Parimo  mendapat alat bantu aktivitas Kemensos

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong, Djakaria. ANTARA/Moh Ridwan

Parigi (ANTARA) -
Dinas Sosial Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah memastikan 28 warga lanjut usia (lansia) dan penyandang disabilitas mendapat alat bantu beraktivitas sehar-hari dari Kementerian Sosial.
 
"Alat bantu itu berupa kursi soda, tongkat, dan alat pendengar yang diberikan kepada lansia dan masyarakat berkebutuhan khusus," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Parigi Moutong Djakaria di Parigi, Rabu.
 
Ia menjelaskan alat bantu itu direalisasikan lewat Balai Nipotowe Kota Palu lalu diberikan kepada Dinas Sosial untuk didistribusikan kepada penerima manfaat sebagai bentuk empati pemerintah terhadap orang-orang yang tidak dapat beraktivitas tanpa alat bantu.
 
Ia menjelaskan tujuan program itu meningkatkan kemampuan penyandang disabilitas dan lansia dalam pemenuhan hak dasar, serta memberikan pelayanan dan perlindungan sosial bagi orang-orang berkebutuhan khusus dengan harapan dapat mempermudah mobilitas mereka.
 
"Keberhasilan dapat dilihat dari meningkatnya kemampuan penyandang disabilitas dalam pemenuhan hak dasar, melalui pemberian alat bantu penyandang disabilitas yang meningkat kemampuan mobilitasnya dan mengakses hak dasar," ucap Djakaria.

Sebanyak 28 orang mendapat alat bantu tersebut, berdasarkan hasil verifikasi dan validasi usulan data yang dinilai layak mendapat bantuan pemerintah
 
"Alat bantu pendengar ada dua unit, seluruhnya diberikan kepada anak-anak di Kelurahan Bantaya dan Desa Pelawa," ujar dia.
 
Selain itu, katanya, pada tahun ini juga akan direalisasikan bantuan sosial (bansos) lansia melalui APBD Pemerintah Provinsi Sulteng dengan total anggaran sebesar Rp900 juta melalui Yayasan Kyai Sholeh Damar.
 
Yayasan itu sebelumnya berkonsentrasi pada pelayanan pendampingan bagi anak, namun dalam pengembangannya pada 2018 statusnya ditingkatkan ikut serta melakukan pendampingan terhadap lansia.
 
“Data lansia di Parigi Moutong yang dipegang Yayasan Kyai Sholeh Damar bersumber dari Dinas Sosial, lalu data mereka olah. Setiap tahun data lansia ini bertambah, meski begitu kami tetap melakukan verifikasi dan validasi supaya bansos tersebut tepat sasaran," demikian Djakaria.