"Kita harus pacu ini, akhir Desember sudah harus mencapai 60 persen, kalau lebih alhamdulillah," ucap Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dalam rapat koordinasi percepatan vaksinasi dan penanggulangan COVID-19, di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Jumat.
Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Sulteng realisasi vaksinasi COVID mencapai 54 persen, namun yang telah terinput dan masuk dalam data Kementerian Kesehatan RI baru mencapai 46 persen.
"Kita mestinya sudah berada dalam 10 besar realisasi vaksinasi, namun karena kelambatan dalam penginputan data vaksinasi, maka kita berada di urutan lima dari bawah sebagai provinsi yang rendah realisasi vaksinasi," sebut Gubernur Rusdy Mastura.
Dalam rapat yang berlangsung secara offline dan online itu, Gubernur Rusdy Mastura mengingatkan dan meminta kepada seluruh bupati dan wali kota, serta kepada seluruh organisasi perangkat daerah tingkat provinsi, kabupaten dan kota agar menggenjot realisasi vaksinasi di masing-masing daerah.
Gubernur Rusdy Mastura mengatakan vaksinasi untuk membentuk kekebalan komunal dari COVID merupakan target nasional seiring dengan adanya pandemi COVID-19 yang sedang mewabah.
Karena, ia menegaskan, bupati dan wali kota serta seluruh perangkat pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, segera melakukan inovasi-inovasi untuk menyukseskan vaksinasi.
"Saya sering diingatkan oleh Presiden mengenai hal ini, bahkan ketika saya bertemu dengan Presiden belum lama ini di Istana Negara, pertemuan sekitar stengah jam, Pak Presiden berpesan agar tingkatkan vaksinasi," ujar Gubernur.
Gubernur Rusdy meneruskan pesan Presiden tersebut, disampaikannya kepada bupati dan wali kota dalam rapat koordinasi agar agar menjadi perhatian serius.
"Saya ingatkan bahwa mengenai hal ini, Presiden terus melakukan pemantauan realisasi vaksinasi, beliau pelototi ini. Presiden punya perhatian besar terhadap masalah ini, karena harus diseriusi," imbuhnya.
Gubernur Rusdy Mastura meminta kepada bupati dan wali kota dan seluruh OPD agar melakukan kerja sama yang baik dan berkesinambungan, untuk percepatan realisasi vaksinasi.
