Petani Morowali Utara Kembali Tanam Cengkih

id cengkeh

Petani Morowali Utara Kembali Tanam Cengkih

Tanaman Cengkeh (antaranews)

Morowali, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Petani di Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, kembali mengembangkan tanaman tahunan berupa cengkih yang harganya di pasaran kini semakin membaik.

"Banyak petani di sini yang mulai menanam cengkih karena tergiur harga komoditas ekspor itu di pasaran terus membaik," kata E Mangkinda, seorang tokoh masyarakat di Desa Po`ona, Kecamatan Lemboraya, Kabupaten Morowali Utara, Jumat.

Ia mengatakan sebelumnya, kebanyakan petani di desa itu ramai-ramai menanam pohon karet.

Namun, dalam beberapa bulan ini, katanya, banyak petani yang mengembangkan tanaman cengkih.

Hal senada juga disampaikan James. Ia mengatakan petani di Kecamatan Lemboraya kini gencar menanam tanaman cengkih.

Para petani kembali bergairah menanam cengkih karena harga komoditas perkebunan tersebut di pasaran dalam maupun luar negeri cukup bagus.

Ia mengatakan harga cengkih kering ditingkat petani di Kabupaten Morowali saat ini berkisar Rp80 ribu/kg.

Sebelumnya, kata dia, harga sempat bergerak naik hingga Rp120 ribu/kg.

Dibandingkan dengan harga karet mentah yang sekarang ini anjlok hanya berkisar Rp6.000/kg, petani banyak yang tidak menyadap dan menunggu harga membaik.

Harga karet di tingkat petani pembelian pengumpul Rp6.000/kg. Sementara harga pembelian perusahaan PTP Nusantara XIV sebesar Rp3.000/kg.

Menurut dia, harga karet di perusahaan tidak pernah bergerak naik atau turun.

Harga karet mentah dibeli PTP Nusantara XIV di Morowali Utara tetap bertahan pada kisaran Rp3.000/kg dan harga itu sudah cukup lama berlangsung.

"Yang tidak stabil adalah harga pembelian pengumpul," kata dia.

Akibat anjloknya harga karet mentah di wilayah itu, banyak petani tidak lagi menyadap dan mulai mengembangkan tanaman cengkih karena harganya yang terus membaik di pasaran.