Kemenkumham dan Brimob Polda Sulteng beri motivasi WBP lewat hipnoterapi

id Kanwil Kemenkumham Sulteng ,Pembinaan wbp,Lapas perempuan ,Brimob Polda Sulteng

Kemenkumham dan Brimob Polda Sulteng beri motivasi WBP lewat hipnoterapi

Kakanwil Kemkumham Sulteng Hermansyah Siregar bersama dengan Dansat Brimob Kombes Pol. Mokhamad Alfian Hidayat melihat pelaksanaan hipnoterapi kepada warga binaan di Lapas Perempuan, Kota Palu, Rabu (1/1/2023). (ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama dengan Korps Brimob Polda Sulteng memberikan motivasi kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar menjadi lebih baik dengan menggelar bakti sosial hipnoterapi.
 


"Hipnoterapi ini untuk memberikan motivasi kepada WBP agar dapat menjalani hidup dengan lebih baik lagi, memberi manfaat bagi sesama, dan mengembalikan WBP ke jalan yang benar," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar di Palu, Rabu.

 

Bakti sosial ini diselenggarakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Korps Brimob Polri satuan Brimob Polda Sulteng.

 

Kegiatan itu diikuti oleh Dansat Brimob Kombes Pol Mokhamad Alfian Hidayat, Kakanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar yang didampingi Kepala Divisi Pemasyarakatan Ricky Dwi Biantoro, dan Kepala Lapas Perempuan Kelas III Palu Nur Mustafidah.

 

"Melalui hipnoterapi itu diharapkan dapat mengembalikan semangat para warga binaan agar dapat menjalani hidup yang lebih baik ke depannya," kata Hermansyah.

 

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi terhadap sinergisitas dan kolaborasi yang dilakukan Polda Sulteng untuk mendukung para warga binaan menjadi lebih baik.

 

Usai menyaksikan langsung pelaksanaan bakti sosial, Kakanwil turut melakukan pemantauan terhadap blok hunian di lapas guna memastikan kebersihan blok hunian.

 

Hermansyah Siregar juga meninjau area dapur dan seluruh pelayanan agar sesuai dengan HAM serta berbagai mitigasi risiko telah terpenuhi, sehingga


sarana dan prasarana penunjang pengawasan keamanan dan ketertiban berjalan dengan baik.

 

"Fokus kami adalah bagaimana para saudara kita ini dapat berubah dan memiliki kapabilitas diri yang mumpuni, sehingga menjadi lebih baik ke depannya. Oleh karena itu hal tersebut dapat terwujud tentunya diawali dengan pemenuhan hak yang prima," katanya.