Bupati Bangkep: Pertanian sektor unggulan penopang pembangunan ekonomi

id Pertanian Bangkep,Bupati Bangkep,Ihsan Basir,Pemkab Bangkep,bps,sektor unggulan pertanian bangkep

Bupati Bangkep: Pertanian sektor unggulan penopang pembangunan ekonomi

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Bangkep)

Bangkep, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan, Sulteng, Ihsan Basir mengemukakan bahwa potensi sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan yang dikembangkan oleh pemerintah untuk menopang percepatan pembangunan ekonomi masyarakat.

"Banggai Kepulauan memiliki potensi pertanian yang harus dikembangkan untuk peningkatan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan," kata Ihsan Basir, di Banggai Kepulauan, Jumat.

Bupati Ihsan Basir hadir dan menyampaikan sambutan pada kegiatan Badan Pusat Statistik tentang rapat koordinasi rilis data sensus pertanian dan statistik tahap I Tahun 2023. Sensus pertanian merupakan sebuah upaya untuk memotret dengan akurat dan komprehensif keadaan sektor pertanian.

Dalam kegiatan itu, Ihsan Basir mengemukakan bahwa Banggai Kepulauan merupakan kabupaten yang memiliki potensi kekayaan alam yang melimpah, pada sektor pertanian meliputi tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan.

"Potensi - potensi tersebut, dalam pengelolaannya harus mengedepankan prinsip pembangunan berkelanjutan, agar manfaat dari potensi tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat dalam jangka panjang," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemkab Bangkep dalam pengelolaan potensi sumber daya alam sektor pertanian, mengedepankan visi terwujudnya masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan yang maju, mandiri, bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.

"Hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas kehidupan, tanpa harus mengorbankan kesempatan generasi mendatang untuk menikmati hal serupa," sebutnya.

Menurutnya, salah satu sektor ekonomi yang dapat mendukung visi pembangunan berkelanjutan tersebut adalah sektor pertanian, karena sektor ini tidak bergantung pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

Selain itu, di tengah pertumbuhan penduduk yang cepat yang berdampak pada tingginya permintaan atas pemenuhan kebutuhan pangan, maka pengembangan sektor pertanian harus dilakukan dengan pendekatan teknologi ramah lingkungan, sehingga para pelaku usaha tani dapat lebih meningkatkan produktivitas dan pendapatannya.

Berdasarkan data BPS Sulteng jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 457.492 unit atau turun 1,25 persen dari tahun 2023 yang sebanyak 451.847 unit. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 430.341 rumah tangga, naik 7,08 persen dari tahun 2023 yang sebanyak 401.891 rumah tangga. 

Nilai Tukar Usaha Rumahtangga Pertanian (NTUP) sebesar 112,24 mengalami kenaikan sebesar 2,39 persen. 

Jumlah petani milenial yang berumur 19 – 39 tahun sebanyak 123.014 orang, atau sekitar 28,63 persen dari petani di Sulawesi Tengah. 

Sepuluh komoditas terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan (UTP), yaitu kelapa, cengkeh, kakao, ayam kampung biasa, sapi potong, padi, durian monthong, jagung hibrida, cabai rawit, dan babi.

Sementara Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah selama November 2023 sebesar 112,14 naik 1,78 persen, indeks harga yang diterima (It) mengalami kenaikan sebesar 2,42 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,63 persen.

NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 132,60 sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 97,21.
 
Foto bersama Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir dengan pihak BPS (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Bangkep)