Jakarta (antarasulteng.com) - PBB mengatakan jumlah pengungsi Rohingya yang mengungsi ke Myanmar kini sudah mencapai 589.000 orang.
Jumat dua hari lalu tujuh ribu pengungsi baru menyeberang ke Bangladesh. Dalam dua bulan terakhir, Myanmar masih saja diamuk kekerasan etnik dan bernuansa agama, tulis BBC.
Ian Cross, relawan asal Leicester, Inggris, berkata, "Kadang-kadang air mata menetes dari mata saya. Mengerikan."
Menurut BBC, adalah kenyataan mengenaskan mengingat 60 persen dari 589.000 pengungsi Rohingya itu adalah anak-anak dan remaja. Mereka bisa jatuh ke tangan para predator seks dan pelaku perdagangan manusia.
"Keluarga mereka di sini tak punya apa-apa. Mereka berjuang keras bertahan hidup setiap hari. Beberapa dari mereka menyerah untuk merelakan anak mereka bekerja, kadang-kadang menjadi objek kekerasan seksual," kata Ian Cross.
Anak-anak pengungsi kini divaksin kolera dan penyakit lainnya. Mereka tak punya kesempatan lagi untuk kembali ke negerinya, Myanmar.(skd)
Berita Terkait
JPU: Tiga WNA didakwa selundupkan imigran Rohingya ke Aceh
Rabu, 6 Maret 2024 15:54 Wib
Belasan warga Muslim Rohingya tewas akibat serangan tentara Myanmar
Minggu, 28 Januari 2024 16:30 Wib
Selidiki status pengungsi Rohingya sesuai aturan internasional
Senin, 15 Januari 2024 14:03 Wib
Dunia harus ambil tindakan konkret atas Myanmar
Minggu, 31 Desember 2023 13:25 Wib
Pengungsi Rohingya yang diduga memiliki KTP mesti ditelisik
Senin, 18 Desember 2023 14:10 Wib
Presiden Jokowi: Isu Rohingya relevan dibicarakan dalam KTT ASEAN-Jepang
Sabtu, 16 Desember 2023 10:30 Wib
Menlu RI: Akar masalah pengungsi Rohingya harus diselesaikan
Kamis, 14 Desember 2023 15:12 Wib
MenkumHam waspadai adanya pelanggaran HAM terkait pengungsi Rohingya
Senin, 11 Desember 2023 7:27 Wib