Bupati Morowali Utara: saya akan laporkan Wabub ke Polda

id morowali utara

Bupati Morowali Utara: saya akan laporkan Wabub ke Polda

Bupati Kabupaten Morowali Utara Ir. Aptripel Tumimomor, MT (Foto Antara/Chandra)

Di depan penegak hukum nanti saya minta dia mempertanggungjawabkan perbuatan dan fitnahannya
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Bupati Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Aptripel Tumimomor mengatakan akan melaporkan wakil bupati setempat Asrar Abdul Samad ke Polda Sulawesi Tengah sehubungan dengan perbuatan dan fitnahan yang dilakukannya saat pelantikan pejabat daerah di Kolonodale, Jumat siang.

"Saya akan melapor ke Polda Sulteng, bukan ke Polres Morowali karena di Morowali saat ini sedang berlangsung pilkada serentak," katanya saat dihubungi melalui telepon genggamnya di Kolonodale, Jumat malam, terkait mengamuknya Wabub Asrar di tengah acara pelantikan pejabat eselon III dan IV Jumat petang.

Wabub Asrar yang menghadiri pelantikan tersebut dan duduk berdampingan dengan bupati, tiba-tiba keluar dari kursinya dan mendatangi protokoler yang sedang membacakan SK Bupati lalu merobek-robek SK itu di depan hadirin.

Aptripel yang akrab dipanggil Ipe itu mengemukakan bahwa laporan polisi akan dilakukan karena Asrar melakukan tindakan-tindakan merusak asset negara seperti mobil dinas bupati, dan menfitnah dirinya menerima fee (imbal jasa) dari kontraktor sebesar 15 persen, serta melemparkan foto bupati ke luar ruang kerjanya.

Wakil Bupati Morowali Utara Asrar Abdul Samat (pakai kemeja putih dan tanda jabatan) saat diamankan usai 'mengamuk' di ruang pelantikan pejabat eselon III dan IV yang dipimpin Bupati Aptripel Tumimomor di Kolonodale, Jumat (9/2) (Antaranews Sulteng/Rudi)  

"Di depan penegak hukum nanti saya minta dia mempertanggungjawabkan perbuatan dan fitnahannya," tegas Ipe namun tidak menyebut kapan laporan itu akan dimasukkannya ke Polda Sulteng.

Ketika ditanya apakah kejadian mengamuknya Wabub Asrar sudah dilaporkan kepada gubernur, Ipe mengatakan belum melaporkan karena dirinya yakin gubernur sudah mengetahui peristiwa itu.

"Pak gubernur itu sudah tahu hubungan saya dan wabub selama ini. Saya sudah pernah menceriterakan kepada beliau," ujar Ipe yang memimpin Morowali Utara sejak April 2016 itu.


Setahun tak ketemu


Ketika dikonfirmasikan soal keluhan Wabub Asrar bahwa bupati tidak pernah melibatkan dirinya lagi dalam mengatur pemerintahan dan pembangunan di Morowali Utara, Atripel mengatakan sulit berkoordinasi karena yang bersangkutan tidak pernah kelihatan di kantor.

"Saya ini hampir setahun tidak pernah ketemu dia, dan baru tadi  saya jumpa. Dia juga sudah dua kali dipanggil DPRD untuk menanyakan kegiatannya sehingga hampir tidak pernah masuk kantor, tapi tidak hadir," ujarnya.

Menurut Ipe, kehadiran Asrar pada acara pelantikan pejabat itu memang sudah diskenariokan untuk untuk kekacauan tersebut, jadi sebenarnya saya tidak terkejut.

Ipe juga membantah tuduhan Asrar bahwa proses penentuan pejabat tidak melewati prosedur Baperjakat, karena semua pejabat yang masuk dalam SK itu sudah melalui proses sesuai ketentuan yang berlaku.

Ketika ditanya bagaimana memimpin Morowali Utara ke depan sehubungan dengan renggangnya hubungan bupati dan wakil bupati, Atripel Tumimomor mengatakan bahwa pemerintahan dan pembangunan di Morowali Utara akan tetap berjalan baik meskipun wakil bupati tidak aktif.

"Bukan baru sekarang, sudah lebih setahun saya memimpin daerah ini seorang diri. Para pejabat juga sudah pintar-pintar sehingga program-program bisa berjalan dengan baik," ujarnya lagi.